Pengkajian Sastra Melayu Indonesia dalam Rangka Pembentukan Karakter Generasi Muda

Zuraida, Zuraida and Zuraida, Zuraida (2011) Pengkajian Sastra Melayu Indonesia dalam Rangka Pembentukan Karakter Generasi Muda. In: Seminar Antar Bangsa Pengajian Melayu Dalam Pembinaan Tamadun Nusantara, 27-29 Oktober 2011, Universiti Brunei Darussalam. (Unpublished)

[thumbnail of 2011 - Pengkajian Sastra Melayu Indonesia Dalam Rangka Pembentukan Karakter Generasi Muda.pdf] Text
2011 - Pengkajian Sastra Melayu Indonesia Dalam Rangka Pembentukan Karakter Generasi Muda.pdf - Presentation

Download (11MB)

Abstract

Indonesia adalah negara yang terkenal memiliki banyak pulau. Di berbagai pulau-pulau itu hidup secara subur beraneka seni budaya. Seni budaya yang beraneka ragam itu antara lain seperti seni bela diri pencak silat, tari tanggai, kerajinan batik, seni pantun, gurindam, cerita-cerita rakyat dan sebagainya. Keanekaragaman budaya dapat dijadikan medium pengantar pesan kepada masyarakatnya. Sastra Melayu di Indonesia memiliki jenis yang sangat beraneka ragam. Salah satu adalah legenda. Legenda merupakan medium yang dapat digunakan orang tua untuk menyampaikan pesan moral secara tidak langsung kepada anak. Melalui kisah dan sikap serta perilaku tokoh itu yang ada dalam legenda pembaca diharapkan dapat menarik pesan yang ingin disampaikan. Pesan yang mengandung nilai-nilai moral ini dapat dijadikan media untuk membina identitas generasi muda. Berbagai cara yang dapat dilakukan, baik formal maupun informal. Secara informal dapat dilakukan oleh orang tua dengan cara didongengkan sebagai pengantar tidur kepada buah hati mereka. Ketika mereka berdongeng biasanya disetai dengan elusan tangan sang ibu atau bapak di kepala anaknya sebagai tanda kasih sayang orang tua kepada mereka. Ada dua tujuan yang ingin disampaikan orang tua pada saat berdongeng vyaitu, pertama, mereka ingin buah hatinya agar dapat segera tidur sehingga keesokan harinya dapat ba ngun lebih cepat. Kedua, pesan moral yang terkandung di dalam cerita atau legenda itu dapat diajarkan secara tidak langsung kepada anak. Contohnya kepahlawanan, kejujuran, tolong menolong, atau ada yang tidak boleh ditiru oleh anak seperti berdusta, mencuri atau durhaka kepada orang tua. Secara formal, kajian sastra melayu dapat dijadikan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar di sekolah formal. Disamping itu, sastra dapat dijadikan sebagai salah satu solusi dalam rangka pembentukan karakter generasi muda. Pada makalah ini mengkaji empat cerita/dongeng/legenda. Dari keempat cerita tersebut hanya ada tiga cerita yang bernuansa pembentukan karakter seperti (1) spiritual, berupa rasa cinta kepada Tuhan dan mengakui kekuasaan Tuhan; (2) intelektual, berupa kepiawaian dalam berdiplomasi, percaya diri, dan gigih dalam menuntut imu; (3) emosional, berupa kesabaran dalam menuntut iimu, kesabaran dalam menghadapi orang walaupun orang tersebut adalah musuh, kepemimpinan, arif, bijaksana, jujur, hormat, santun, tanggung jawab, dan disiplin; dan (4) nilai moral berupa relasi yang terefleksi dalam interaksi sosial para tokoh cerita tergambar dalam karakter mereka seperti memiliki rasa kepedulian, tolong menolong, dan kasih sayang. Legenda Seorang Penyadap Nira adalah legenda yang menggambarkan sang tokoh cerita memiliki karakter yang sangat jelek. Namun legenda ini dapat dijadikan bahan ajar dalam rangka pembentukan karakter generasi muda agar mereka dapat memilah antara karakter baik dan karakter buruk. Selain daripada itu, pendidikan karakter harus dilakukan secara holistik. Dengan demikian pemberian bahan ajar harus bervariasi dengan cerita-cerita yang tokoh-tokohnya berkarakter baik dan buruk sehingga dapat memancing reaksi siswa berfikir kritis. Disamping itu satu hal yang harus diperhatikan adalah pendidikan karakter harus dapat mengubah perilaku seseorang ke arah yang lebih baik.

Item Type: Conference or Workshop Item (Speech)
Subjects: #3 Repository of Lecturer Academic Credit Systems (TPAK) > Conference or Workshop
L Education > L Education (General) > L7-991 Education (General)
P Language and Literature > PL Languages and literatures of Eastern Asia, Africa, Oceania > PL4423-4470 Bru, Chrau, Khasi, Muong, etc.
P Language and Literature > PL Languages and literatures of Eastern Asia, Africa, Oceania > PL5051-5497 Malayan (Indonesian) languages
P Language and Literature > PL Languages and literatures of Eastern Asia, Africa, Oceania > PL6191-6341 Micronesian and Melanesian languages
Divisions: 06-Faculty of Education and Educational Science > 88111-Linguistics Education (S2)
Depositing User: Zuraida Zuraida
Date Deposited: 10 May 2023 13:32
Last Modified: 10 May 2023 13:32
URI: http://repository.unsri.ac.id/id/eprint/101513

Actions (login required)

View Item View Item