Cara Menulis Sejarah Arsitektur Indonesia (untuk mahasiswa)

Adiyanto, Johannes and Sjarief, Realrich (2019) Cara Menulis Sejarah Arsitektur Indonesia (untuk mahasiswa). Raw Architecture, Jakarta. ISBN 978-602-5615-86-3

[thumbnail of Cara Menulis Sejarah Arsitektur Indonesia untuk mahasiswa] Text (Cara Menulis Sejarah Arsitektur Indonesia untuk mahasiswa)
cara menulis sejarah arsitektur indonesia.pdf - Published Version

Download (42MB)

Abstract

Memang ada bedanya ya sejarah arsitektur Indonesia untuk mahasiswa dan bukan mahasiswa? Memang buntut kalimat “untuk mahasiswa” itu terkesan sebuah klasifikasi yang tidak diperlukan. Untuk menggaet rasa penasaran mungkin saja berhasil, atau mungkin saja tidak berhasil. Kalimat “Untuk mahasiswa”, di buku ini berarti sebuah semangat untuk belajar, sebuah api yang ada di dalam hati setiap seseorang yang sudah menempuh graduasi untuk kemudian masuk kembali ke dalam keadaan menjadi mahasiswa kembali. Sejarah arsitektur Indonesia di dalam buku ini dimulai dari pembahasan yang melibatkan studi literatur dari tahun kemerdekaan 1945 dan hal - hal yang melingkupi peristiwa kemerdekaan. Hal ini melibatkan sebuah proses menggunakan arsitektur sebagai alat untuk merayakan kekuasaan, ideologi, dan merajut mimpi bersama yang dinamakan Indonesia. Sejarah dan teori adalah ‘mata kuliah’ yang dipandang ‘membebani’ mahasiswa. Namun selayaknya mata kuliah teori dan sejarah diletakkan pada posisinya sebagai dasar peletakan pelbagai perangkat dan pandangan dasar untuk dasar keterampilan analitis untuk terlibat dalam perancangan arsitektur, seperti yang dikatakan Setiadi Sopandi dalam pengantar buku Sejarah Arsitektur: sebuah Pengantar. Marco Kusumawijaya dalam pengantar buku ‘Tegang Bentang: Seratus Tahun Perspektif Arsitektural di Indonesia’ menyatakan bahwa masih terbuka peluang besar untuk peneliti sejarah arsitektur untuk mengisi ceruk yang ditinggalkan buku ‘Tegang Bentang’. Dasar inilah yang mendorong buku ini terwujud. Menggambarkan sejarah dalam perkembangan kehidupan manusia secara umum terkadang jauh pada kalimat-kalimat klise. Namun sejarah dapat digambarkan secara lebih sederhana. Sejarah atau masa lalu bagaikan spion di mobil. Luasan kacanya jauh lebih kecil daripada kaca depan mobil. Spion kaca, baik di dalam mobil maupun yang ada di sisi kanan dan kiri, terkadang diabaikan dan tidak dianggap penting. Namun saat kita ingin berganti haluan, atau ingin memotong jalan, spion itu mengambil peran. Sejarah dapat dipandang serupa dengan spion. Saat kita mengambil keputusan yang penting, dalam hal ini bisa dianggap keputusan desain arsitektural, kita akan menoleh sejenak, melihat keadaan di belakang – masa lalu – sudah amankah? Baru kita bersikap dan mengambil tindakan. Ini yang mungkin dapat disebut dengan proses melupakan dan mengingat yang dinyatakan Nanda Widyarta dalam buku ‘Mencari Arsitektur Sebuah Bangsa: sebuah kisah Indonesia’ untuk menceritakan sebuah sejarah.

Item Type: Book
Subjects: N Fine Arts > NA Architecture > NA1-9428 Architecture
Divisions: 03-Faculty of Engineering > 23201-Architecture (S1)
Depositing User: Dr Johannes Adiyanto
Date Deposited: 10 Jun 2023 08:58
Last Modified: 10 Jun 2023 08:58
URI: http://repository.unsri.ac.id/id/eprint/107680

Actions (login required)

View Item View Item