Analisis Laju Konsumsi Air Tanaman Selada pada Teknologi Hidroponik Sistem Terapung dalam Rumah Tanaman

Muharomah, Riani (2017) Analisis Laju Konsumsi Air Tanaman Selada pada Teknologi Hidroponik Sistem Terapung dalam Rumah Tanaman. Masters thesis, Institut Pertanian Bogor.

[thumbnail of 2017rmu.pdf] Text
2017rmu.pdf - Published Version

Download (12MB)

Abstract

Hidroponik merupakan teknik budidaya tanaman yang menggunakan air sebagai medium tanamnya yang mengandung nutrisi dan oksigen dalam kadar tertentu. Salah satu teknik hidroponik yang banyak diterapkan untuk budidaya tanaman sayuran adalah teknologi hidroponik sistem terapung (THST). THST merupakan metode penanaman yang memanfaatkan kolam berisi air serta larutan hara, sehingga dapat menekan fluktuasi konsentrasi larutan hara. Kendala yang dihadapi oleh teknologi hidroponik sistem terapung (THST) adalah tidak adanya penambahan air pada kolam hidroponik selama masa tanam, sehingga tinggi muka air (water level) pada kolam terus menurun karena adanya evapotranspirasi dan tingkat konsentrasi dari komponen larutan nutrisi tanaman semakin tinggi. Penambahan air pada kolam hidroponik sistem terapung diperlukan untuk mengembalikan atau mengkompensasi kehilangan air akibat evapotranspirasi, dan menjaga konsentrasi unsur hara tersebut berada pada tingkat yang optimal. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui laju konsumsi air tanaman selada yang dibudidayakan menggunakan teknologi hidroponik sistem terapung dalam rumah tanaman dengan mengamati perubahan tinggi muka air yang terjadi, mengetahui pengaruh penurunan volume air pada kolam hidroponik sistem terapung terhadap konsentrasi air (daya hantar listrik), dan menentukan kebutuhan air tanaman selada pada teknologi hidroponik sistem terapung dalam rumah tanaman. Metode penelitian ini terdiri dari analisis laju konsumsi air tanaman, analisis kebutuhan air, analisis konsentrasi air teknologi hidroponik sistem terapung, dan analisis laju evapotranspirasi acuan (ET0). Konsumsi air selada yang dibudidayakan menggunakan sistem hidroponik terapung telah diketahui dari proses penurunan muka air. Dimana, pada awalnya tinggi muka air dari dasar kolam sebesar 444 mm dan menurun mencapai 404 mm pada hari ke-54 dengan jumlah volume air total sebesar 3.6 m3. Laju konsumsi air terendah sebesar 0.376 mm/hari pada awal tanam dan tertinggi sebesar 1.043 mm/hari menjelang akhir tanam. Dengan berkurangnya volume air pada kolam hidroponik sistem terapung, konsentrasi larutan nutrisi relatif konstan dan tidak mengalami perubahan yang signifikan selama 2 periode masa tanam. Rata-rata EC larutan nutrisi hidroponik berada pada nilai 0.64 mS/cm. Dengan demikian, agar muka air kolam hidroponik sistem terapung ini tetap stabil selama masa tanam selada, diperlukan laju pemberian air berkisar dari 0,45 liter/hari/m2 sampai 1,14 liter/hari/m2 dan persediaan air selama masa tanam (54 hari) sebesar 3.729 m3 per 90 m2 luasan tanam.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GB Physical geography > GB651-2998 Hydrology. Water
T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering > TC801-978 Irrigation engineering. Reclamation of wasteland. Drainage
Divisions: 03-Faculty of Engineering > 22201-Civil Engineering (S1)
Depositing User: Dr. Riani Muharomah
Date Deposited: 01 Sep 2023 14:16
Last Modified: 01 Sep 2023 14:16
URI: http://repository.unsri.ac.id/id/eprint/123567

Actions (login required)

View Item View Item