DETEKSI FRONT SEBAGAI INDIKATOR FISHING GROUND MENGGUNAKAN TEKNOLOGI REMOTE SENSING DAN SIG DI SEBAGIAN PERAIRAN PESISIR KABUPATEN BANYUASIN

Ningsih, Ellis Nurjuliasti and Barus, Beta Susanto and Agussalim, Andi DETEKSI FRONT SEBAGAI INDIKATOR FISHING GROUND MENGGUNAKAN TEKNOLOGI REMOTE SENSING DAN SIG DI SEBAGIAN PERAIRAN PESISIR KABUPATEN BANYUASIN. Universitas Sriwijaya. (Unpublished)

[thumbnail of Laporan Akhir Sateks 2023_Ellis Nurjuliasti Ningsih FIX.pdf] Text
Laporan Akhir Sateks 2023_Ellis Nurjuliasti Ningsih FIX.pdf

Download (4MB)

Abstract

Kabupaten Banyuasin merupakan salah satu kabupaten yang terletak di pesisir timur pulau Sumatera. Perairan pesisir Banyuasin langsung berhadapan dengan Selat Bangka yang dipengaruhi oleh dua massa air yang berbeda yakni dari perairan muara dan perairan laut lepas. Keberadaan perairan laut ini sangat penting peranannya dalam mendukung perekonomian bagi masyarakat sekitar. Selain fungsinya telah dimanfaatkan sebagai sarana transportasi antar daerah, juga telah dimanfaatkan sebagai daerah penangkapan ikan karena potensi sumberdaya laut khususnya sektor perikanan tangkap laut yang dimiliki cukup tinggi. Namun demikian, Secara keseluruhan pemanfaatan sumberdaya perairan laut belum dilakukan secara optimal dibanding dengan potensi yang dimiliki. Hal ini disebabkan kurangnya data dan informasi terkait dengan fenomena- fenomena oseanografi khususnya fenomena front yang dapat dijadikan indikasi terbentuknya fishing ground perairan pesisir Banyuasin. Oleh karena itu, perlu mendapat perhatian agar dapat memberikan manfaat ekologis dan ekonomis terutama untuk optimasi produksi hasil perikanan tangkap di laut. Kebutuhan akan data dan informasi mengenai kondisi perairan pesisir dan laut dapat diperoleh dengan cara memanfaatkan teknologi remote sensing (penginderaan jauh) dan sistem informasi geografis. Remote sensing merupakan ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu obyek, daerah atau fenomena tanpa kontak langsung dengan obyek yang dikaji [5]. Teknologi ini berkaitan dengan perekaman permukaan bumi, dan telah berkembang pesat seiring dengan peningkatan kebutuhan akan informasi termasuk pemanfataannya untuk identifikasi dan monitoring sumberdaya hayati dan non hayati di perairan pesisir dan laut. Penggunaan teknologi Remote sensing melalui kegiatan deteksi, identifikasi dan analisis dapat memberikan informasi untuk berbagai keperluan termasuk pemanfaatannya dalam mengidentifikasi karakteristik perairan. Salah satu hasil dari teknologi remote sensing adalah citra satelit. Berdasarkan karakteristik spektral pada citra, objek-objek dan fenomena oseanografi dapat dibedakan termasuk kemungkinan perubahan-perubahan yang terjadi secara spasio-temporal. Sedangkan Sistem Informasi Geografis (SIG) berperan dalam mengolah, menganalisis dan memetakan data-data yang diperoleh dari data penginderaan jauh dan data lapangan secara spasial dan temporal. 1 Tujuan penelitian: (a). Memetakan dan menganalisis sebaran suhu permukaan laut secara spasio-temporal. (b). Mendeteksi pola sebaran front yang terjadi secara spasio- temporal sebagai salah satu indikator fishing ground di sebagian perairan pesisir Kabupaten Banyuasin. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kuantitatif melalui integrasi analisis digital, serta survei lapangan yang kemudian diintegrasikan untuk menggambarkan pola sebaran suhu perairan. Sedangkan front dianalisis menggunakan prosedur menurut Cayula and Cornillon (1995). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada musim barat kisaran suhu permukaan laut 27,77 – 29,88 oC, musim peralihan I 27,39 – 31,56 oC, musim kemarau 30,13 – 31,16 oC, dan musim peralihan II suhu berkisar 24,47 – 30,37 oC. Secara umum SPL tertinggi dijumpai pada musim kemarau. Pada musim barat, front yang terbentuk terlihat di depan muara memanjang ke arah laut. Pada musim peralihan I, terdapat front yang terbentuk di sekitar pesisir terutama memanjang di sekitaran perairan taman nasional Sembilang. Front yang terbentuk pada musim timur lebih banyak terbentuk didaerah muara, dan pada musim peralihan II, front lebih banyak terbentuk ke arah laut. Daerah Front yang terbentuk dapat dijadikan salah satu parameter untuk mendeteksi keberadaan fishing ground.

Item Type: Other
Subjects: V Naval Science > VE Marines > VE7-500 Marines
Divisions: 08-Faculty of Mathematics and Natural Science > 54241-Marine Science (S1)
Depositing User: Ellis Nurjuliasti Ningsih
Date Deposited: 19 Dec 2023 04:07
Last Modified: 19 Dec 2023 04:07
URI: http://repository.unsri.ac.id/id/eprint/134922

Actions (login required)

View Item View Item