Hubungan Jumlah Konsumsi Protein dengan Kejadian Pneumonia pada Balita

Ananingsih, Esti Sri and Fajar, Nur Alam (2005) Hubungan Jumlah Konsumsi Protein dengan Kejadian Pneumonia pada Balita. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 37 (4). pp. 1101-1106. ISSN 0853-1773

[thumbnail of Jurnal_kedokteran_dan_kesehatan.pdf] Text
Jurnal_kedokteran_dan_kesehatan.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Pneumonia rnerupakan suatu radang paru yang disebabkan oleh beberapa macam etiologi seperti bakteri, virus, jamur dan benda asing. Pneumonia merupakan ISPA biasa yang karena tidak diobati dengan baik akan menimbulkan batuk dan l<esulitan bernafas dan merupakan penyebab kematian nomor satu pada bayi dan balita. Be berapa hasil penelitian menunjukkan banyak faktor-yang dapat menimbulkan terjadinya penyakit pneumonia. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya penyakit pneumonia pada anak antara lain adanya kekurangan energi protein. Anak dengan daya tahan terganggu akan menderita pneumonia berulang-ulang atau tidak mampu mengatasi penyakit pneumonia dengan sempurna. Untuk memberikan sumbangan dalam pencapaian penurunan angka kematian bayi dan balita yang disebabkan oleh penyakit ISPA maka perlu dilakukan penelitian penyakit pneumonia.Beberapa faktor yang dapat menimbulkan terjadinya penyakit pneumonia antara lain jenis kelanmin, umur,status gizi, berat badan lahir rendah, pemberian ASI yang kurang, polusi udara, kepadatan tempat tinggal, imunisasi, detlsiensi vitamin A.Tujuan penplitian ini adalah'mempelajari status gizi balita yang pneumonia mattpun balita tanpa pn&gmonia. Selain itu juga mempelajarijurnlah protein yang dikonsumsi balita perhari dengan tinrbu lnya penyakit pneumon ia. Penelitian ini menggunakan rancangan analitik observasional dengan desain Case Control yang nlengkaji seberapa jauh hubungalantarajurnlah protein yang dikonsumsi balita utnur 0- 59 bgtan perhari denghn timbulnya penyakit pneumouia. Penelitian ini dilakukart di I(abupaten Malang, tepatnya di Rumah Sakit dr. Syaiful Anwar Malang. Sampel dalam penelitian ini adalah 43 balita yang menderita pneumoniir dan 43 balita yang tidak pneumonia' Dari hasil analisis dengan menggunakan uji statistik regresi logistik diperoleh hasil bahwa ada hubungan yang bermakna antara jumlah protein yang dikonsumsi balita dengan timbulnya penyakit pneumonia. dalam hal ini adalah jumlah protein dalam darah dengan nilai signifikansi iebisar 0,09 < 0,05 dengan OR sebesar 3-858. Sedangkan untuk jumlah konsumsi protein (AKG) balita dengan signifikansi sebesar 0,05 dengan OR sebesar 0,965 menriliki hubungan yang bermakna Jengan timbulnya penyakit pneumonia. pada pengujian secara multivariate termasuk dldalamnya variabel pengganggu yaitu tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, kondisi ventilasi rumah dan kepadatan hunian rumah diperoleh hasil bahrva ada hubungan yang bermakna terhadap penyakit pneuntonis dan hunian rumah dengar signifikansi sebesar 0,029 (P < 0.05) dan OR sebesar 2,889. Sedangkan variabel tingkat pengetahuan ibu memitilii nilai signifikansi sebesar 0,042 (P < 0,05) dengan nilai OR sebesarO,34. Kata kunci: status gizi, protein- pneuronia- balita

Item Type: Article
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: 10-Faculty of Public Health > 13201-Public Health (S1)
Depositing User: fakhriyati ningrum
Date Deposited: 08 Nov 2019 09:46
Last Modified: 08 Nov 2019 09:46
URI: http://repository.unsri.ac.id/id/eprint/15342

Actions (login required)

View Item View Item