Resistensi Terhadap Praktik Dominasi Kekuasaan Dalam Institusi Pendidikan Usia Dini

Taqwa, Ridhah (2011) Resistensi Terhadap Praktik Dominasi Kekuasaan Dalam Institusi Pendidikan Usia Dini. Jurnal Kependudukan Indonesia, VI (1). pp. 19-43. ISSN 1907-2902

[thumbnail of Jurnal_Kependudukan_Indonesia_2.pdf]
Preview
Text
Jurnal_Kependudukan_Indonesia_2.pdf

Download (16MB) | Preview

Abstract

ABSTRACT Preparation of human resources through education institutions have an important meaning, but the process would be tarnished if the educational institutions to be the arena of power domination. In this context, resistance has the same meaning as important, if the goal is to eliminate the practice of the domination of power that affectthe performance of stakeholders in school. The focus of this study are push factor the rise of resistance to the dominant of the subordinate, the process and intensity of resistance from stakeholders and the implications of the practice of domination for the school image. The focus of this study include triggers the rise of resistance to the dominant of the subordinate party, the process and intensity of resistance from stakeholders and the implications for the practice of dominance on the performance of education providers. This paper is based on the results of studies using qualitative approaches. Data collection methods, especially participant observation for 3 years. School board's unwillingness to accommodate the democratization, transparency and accountability in the school, and they even justify the structural and direct violence that triggered the practice of resistance led by the committee. Resistance not onlyfrom the committee, but also from the teachers and some school officials who have resigned. Resistance is a long process that starts from the emergence of collective consciousness the subordinate until to claim a vote of no confidence. Implications of long resistance is large enough, ie, declining student and imaging, the presence of structural violence or directly and it not conducive to learning process. Although in post-resistance the management of education is not fully accountability and transparency, but the relationships among stakeholders more conducive and imaging was started to improve at this school. In thefuture monitoring and management of education that is democratic and transparent is more important to aplicate the vision developed enterprise education charity. Penyiapan SDM melalui institusi pendidikan usia dini memiliki arti penting, namun proses itu akan ternoda jika institusi pendidikan menjadi arena dominasi kekuasaan. Dalam konteks ini resistensi rnerniliki arti yang sama pentingnya tujuannya untuk rnengeliminasi praktik dominasi kekuasaan yang mempengaruhi kinerja penyelenggara sekolah. Fokus kajian ini meliputi pemicu bangkitnya perlawanan pihak yang tersubordinasi kepada pihak dominan, proses dan intensitas resistensi dan ~pengaruhnya terhadap kinerja penyelenggaraan pendidikan. Tulisan ini didasarkan pada hasil kajian yang menggunakan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data terutama observasi partisipan selama 3 tahun. Temuan utarna menunjukkan bahwa ketidaksediaan pengurus sekolah mengakomodasi usaha demokratisasi, transparansi, dan keterbukaan di sekolah, dan bahkan mereka menghalalkan tindak kekerasan struktural dan langsung yang menjadi pemicu praktik perlawanan yang dimotori oleh komite. Resistensi tidak hanya dari komite, tetapi juga dari guru-guru dan sejumlah pengurus sekolah yang telah mengundurkan diri. Proses resistensi itu cukup lama yang dimulai dari munculnya kesadaran kolektif pihak yang tersubordinasi sampai pernyataan mosi tidak percaya. Implikasi dari perlawanan yang lama tersebut cukup luas, yakni rnenurunnya peminat dan pencitraan sekolah, hadirnyya kekerasan struktural dan tidak kondusifuya proses pembelajaran yang kesemuanya itu memengaruhi kinerja penyelenggara pendidikan dalarn rangka rnenyiapkan sumber daya manusia yang andal. Sekalipun pengelolaan pendidikan belum sepenuhnya menghadirkan keterbukaan dan transparansi pascaresistensi, tetapi relasi antar-stakeholder semakin kondusif dan membaiknya pencitraan sekolah. Ke depan pengawasan dan pengelolaan pendidikan yang demokratis dan transparan penting dikembangkan demi mewujudkan generasi bangsa yang berkualitas sesuai visi amal usaha bidang pendidikan.

Item Type: Article
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology > HM(1)-1281 Sociology
Divisions: 07-Faculty of Social and Politic Science > 69201-Sociology (S1)
Depositing User: DR Ridhah Taqwa
Date Deposited: 28 Nov 2019 11:03
Last Modified: 28 Nov 2019 11:03
URI: http://repository.unsri.ac.id/id/eprint/18945

Actions (login required)

View Item View Item