Deskripsi Hubungan Luas Areal dan Produksi Perkebunan Kopi di Indonesia Menggunakan Analisis Bivariat dan Analisis Klaster

Irmeilyana, Irmeilyana and Ngudiantoro, Ngudiantoro and Desiani, Anita and Rodiah, Desty Deskripsi Hubungan Luas Areal dan Produksi Perkebunan Kopi di Indonesia Menggunakan Analisis Bivariat dan Analisis Klaster. PNL, Lhouksmawae.

Warning
There is a more recent version of this item available.
[thumbnail of 4.2. PR-Infomedia-kopi-2019-Bambang.pdf]
Preview
Text
4.2. PR-Infomedia-kopi-2019-Bambang.pdf

Download (431kB) | Preview
[thumbnail of 4.2. PR-Infomedia kopi-Bangun.pdf]
Preview
Text
4.2. PR-Infomedia kopi-Bangun.pdf

Download (444kB) | Preview

Abstract

Paper ini membahas deskripsi hubungan luas areal dan produksi perkebunan kopi pada 31 provinsi di Indonesia. Data yang digunakan merupakan data sekunder dari Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian pada tahun 2015. Perkebunan kopi tersebut 96% merupakan Perkebunan Rakyat (PR). Tujuan penelitian pada paper ini adalah untuk mengeksplorasi karakteristik provinsi-provinsi penghasil kopi berdasarkan hubungan luas areal kebun dengan produksi kopi. Variabel yang diteliti ada 14 yang meliputi luas areal (ha), produksi (ton), luas areal perkebunan kopi robusta beserta produksinya, luas areal Perkebunan Besar Negara (PBN) dan Perkebunan Besar Swasta (PBS) beserta produksi masing-masing, luas tipe areal berdasarkan keadaan tanaman, rata-rata produksi (kg/ha), jumlah petani (KK), dan jumlah tenaga kerja. Deskripsi hubungan antar variabel direpresentasikan secara grafis dengan menggunakan analisis biplot. Pengelompokan antar provinsi penghasil kopi dideskripsikan melalui dendogram hasil analisis klaster. Produksi kopi berkorelasi sangat kuat dengan luas areal untuk setiap jenis perkebunan, luas lahan Tanaman Menghasilkan (TM) pada PR, dan produksi kopi jenis robusta. Sedangkan luas areal dan produksi pada PBN dan PBS berkorelasi kuat dengan jumlah tenaga kerja. Koefisien korelasi luas lahan keseluruhan dengan produksi kopi dan produksi kopi robusta secara berturut-turut sebesar 0,98 dan 0,95. Koefisien korelasi luas areal kopi robusta dengan produksinya sebesar 0,97. Hasil analisis klaster dengan metode single linkage, complete linkage, dan centroid linkage secara umum menghasilkan 6 klaster. Empat klaster masing-masing beranggotakan 1 provinsi, yaitu: Sum-Sel, Aceh, Lampung, dan Ja-Tim. Klaster-klaster ini mempunyai karakterisitik spesifik yang berbeda. Sedangkan 2 klaster yang lain tidak mempunyai karakter yang dominan.

Item Type: Other
Uncontrolled Keywords: luas areal perkebunan kopi, produksi kopi, analisis klaster, pengelompokan provinsi.
Subjects:
Divisions: 08-Faculty of Mathematics and Natural Science > 44201-Mathematics (S1)
Depositing User: Mrs Irmeiliana Irmeiliana
Date Deposited: 01 Jan 2020 08:55
Last Modified: 01 Jan 2020 08:55
URI: http://repository.unsri.ac.id/id/eprint/22711

Available Versions of this Item

Actions (login required)

View Item View Item