PENERAPAN KONSEP SADAR ENERGI DALAM PERANCANGAN ARSITEKTUR YANG BERKELANJUTAN

Sukawi, Sukawi (2011) PENERAPAN KONSEP SADAR ENERGI DALAM PERANCANGAN ARSITEKTUR YANG BERKELANJUTAN. In: Prosiding Seminar Nasional AVoER ke-3. Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya, Palembang, pp. 136-143. ISBN 979-587-395-4

[thumbnail of Pages_from_PROSIDING_AVOER_2011-16.pdf]
Preview
Text
Pages_from_PROSIDING_AVOER_2011-16.pdf

Download (427kB) | Preview

Abstract

Krisis sumber energi tak terbaharui mendorong arsitek untuk semakin peduli akan energi dengan cara beralih ke sumber energi terbaharui dalam merancang bangunan yang sadar akan pemakaian energi. Masyarakat Indonesia tergolong konsumen yang paling boros dalam penggunaan energi listrik, jika dibandingkan dengan negara lain. Hasil survey yang dilakukan oleh IAFBI (Ikatan Ahli Fisika Bangunan Indonesia) pada tahun 2000 menyebutkan bahwa bangunan gedung perkantoran dan bangunan komersial di kota besar adalah yang paling banyak dalam penggunaan energi listrik. Sejumlah 90% energi listriknya adalah untuk mesin AC (mesin pendingin ruang dan penerangan. Kondisi lingkungan tropis Indonesia yang kaya akan intensitas radiasi matahari apabila tidak ditangkal dengan benar dapat mengakibatkan laju peningkatan suhu udara, baik di dalam maupun di luar ruangan. Pada bidang yang terbayangi, maka panas yang masuk ke dalam ruang hanya konduksi akibat perbedaan suhu luar dan suhu dalam saja. Akan tetapi pada bidang yang terkena sinar matahari (tidak terkena bayangan), maka panas yang masuk ke dalam ruangan juga akibat radiasi balik dari panasnya dinding yang terkena sinar matahari. Panas yang masuk pada dinding yang tersinari ini bisa mencapai 2 sampai 3 kali nya dibanding konduksi. Terlebih apabila ada sinar matahari yang langsung masuk ke dalam ruangan, panas radiasi matahari yang langsung masuk ke dalam ruangan ini bisa mencapai 15 kali dibanding panas akibat konduksi. Hal tersebut memberikan pemahaman bahwa bidang-bidang yang terkena sinar matahari akan menyumbang laju peningkatan suhu ruangan sangat signifikan. Perwujudan dari desain arsitektur yang sadar energi dan berwawasan lingkungan merupakan bagian dari arsitektur berkelanjutan (sustainable architecture). Disini arsitek mempunyai peran yang amat sangat penting dalam penghematan energi. Disain hemat energi diartikan sebagai perancangan bangunan untuk meminimalkan penggunaan energi tanpa membatasi fungsi bangunan maupun kenyamanan atau produktivitas penghuninya. Untuk mencapai tujuan itu, karya desain arsitektur yang sadar akan hemat energi harus mulai dirintis dari sekarang.

Item Type: Book Section
Additional Information: Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof Sudarto SH Tembalang Semarang 50131 Telp 024 70585369 -08122817739
Uncontrolled Keywords: Arsitektur, Sadar Energi, Berkelanjutan
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA1-2040 Engineering (General). Civil engineering (General) > TA151 Handbooks, manuals, etc. Cf. TA332 Pocketbooks, tables, etc. (Engineering mathematics) Cf. TA685 Tables of structural shapes and sections of steel and iron"
T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD1-1066 Environmental technology. Sanitary engineering
T Technology > TH Building construction
Divisions: 03-Faculty of Engineering > 23201-Architecture (S1)
Depositing User: backup admin
Date Deposited: 09 Jan 2020 12:15
Last Modified: 09 Jan 2020 12:15
URI: http://repository.unsri.ac.id/id/eprint/23328

Actions (login required)

View Item View Item