J, Siti Hanggita Rachmawati and Kurnani, Tb. Benito A. and Rusendi, Dadi BIOKONVERSI SAMPAH ORGANIK DENGAN APLIKASI METODE VERMICOMPOSTING (STUDI KASUS PT. SARI ATER, SUBANG-JAWA BARAT). ePrints UNSRI.
Preview |
Text
Makalah%20Seminas%20Perteta%20Siti%20Hanggita.pdf Download (371kB) | Preview |
Abstract
Akumulasi sampah organik pada suatu industri pariwisata menimbulkan permasalahan estetika berupa bau dan ketidaknyamanan dipandang mata. Sampah organik yang dihasilkan pada suatu industri pariwisata dapat diolah dengan salah satu alternatif pengolahan limbah organik yaitu metode vermicomposting. Metode vermicomposting lebih efektif dibandingkan metode kompos biasa yang hanya mengandalkan aktivitas bakteri pengurai karena feses cacing tanah (casting) merangsang pertumbuhan jumlah mikroba pengurai. Feses cacing tanah (casting) yang menjadi kompos merupakan pupuk organik yang sangat baik bagi tumbuhan karena lebih mudah diserap dan mengandung unsur makro yang dibutuhkan tanaman. Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh padat tebar cacing tanah jenis Lumbricus rubellus pada proses vermicomposting terhadap konversi sampah restoran dan potongan rumput hingga menjadi kompos. Metode eksperimen berdasarkan disain Rancangan Acak Lengkap dengan menggunakan lima variasi perlakuan dengan lima perulangan. Perlakuan tersebut adalah A (perlakuan tanpa penambahan cacing /kontrol), B (perlakuan dengan jumlah cacing sebanyak 1,5 kg/m2), C (perlakuan dengan jumlah cacing sebanyak 2 kg/m2), D (pelakuan dengan jumlah cacing sebanyak 2,5 kg/m2) ,dan E (perlakuan dengan jumlah cacing sebanyak 3 kg/m2). Selanjutnya dilakukan perhitungan persentase selisih kompos sebelum dan sesudah berlangsungnya proses komposting berdasarkan basis basah. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan analisis keragaman, dilanjutkan dengan uji Duncan bila berpengaruh nyata. Hasil penelitian menunjukkan padat tebar yang diberikan dalam proses vermicomposting berpengaruh sangat nyata terhadap biokonversi sampah restoran dan potongan rumput hingga menjadi kompos. Perlakuan C (perlakuan dengan jumlah cacing sebanyak 2 kg/m2) menghasilkan nilai biokonversi yang paling optimum dan secara statistik berbeda sangat nyata dengan empat perlakuan lainnya.
Item Type: | Article |
---|---|
Additional Information: | Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya |
Uncontrolled Keywords: | vermicomposting, pupuk organik, biokonversi |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) > S1-(972) Agriculture (General) |
Divisions: | 05-Faculty of Agriculture > 54295-Plant Protection (S1) |
Depositing User: | backup admin |
Date Deposited: | 09 Jan 2020 07:07 |
Last Modified: | 09 Jan 2020 07:07 |
URI: | http://repository.unsri.ac.id/id/eprint/23481 |
Actions (login required)
View Item |