Sununianti, Vieronica Varbi (2013) Kearifan Lokal Mengurangi Kantong Plastik Melalui Boenthelan (Local Wisdom Reduce Plastic Bag Through Boenthelan). Persidangan Serantau Kearifan Tempatan 2013 (Regional Conference on Local Knowledge), - (-). p. 41. ISSN 978-967-12163-0-9
Preview |
Text
4._RCLK_2013-Boenthelan_cover-daftar_isi-abstrak_Vieronica_VS_Sosiologi_FISIP_Unsri.pdf Download (4MB) | Preview |
Preview |
Text
4._RCLK_2013_Full_paper_Local_Wisdom_Through_Boenthelan_Reduce_Plastic_Bag_Vieronica_VS_Sosiology_UNSRI.pdf Download (552kB) | Preview |
Preview |
Text
4._RCLK_2013_Sertifikast_&_Surat_Tugas_Vieronica_VS_Sosiologi_FISIP_Unsri.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Kantong plastik telah menjadi bagian tidak terpisahkan bagi sebagian besar kehidupan masyarakat dunia. Sebagai dampaknya, sampah kantong plastik telah menjadi salah satu masalah serius, tidak hanya bagi alam (darat, laut, dan udara) tetapi juga manusia. Plastik sulit terdegradasi karena terbuat dari penyulingan gas dan minyak bumi (sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui), sehingga membutuhkan ratusan tahun untuk terurai dengan sempurna. Hal ini berarti, semakin banyak penggunaan kantong plastik, maka semakin cepat pula kita menghabiskan sumber daya alam. Masyarakat Indonesia sebenarnya mempunyai kearifan lokal dalam upaya mengurangi limbah kantong plastik dengan "Boenthelan" (Jawa) atau "Pundutan" (Banjar-Kalimantan). Sementara di Jepang, lebih dikenal dengan nama "Furoshiki" sebagai alat (kain) untuk membungkus barang. Sudah saatnya kita harus segera kembali menggali dan melakukan pembinaan masyarakat akan alam dan budaya kita sendiri, terutama "Boenthelan" dapat menjadi salah satu solusi mengurangi limbah kantong plastik. "Boenthelan" terbuat dari sehelai kain persegi, sehingga dapat dicuci dan digunakan berulang kali. Ukuran "Boenthelan" bervariasi tergantung pada ukuran barang yang akan dibungkus atau dibawa. Teknik membungkus pun bervariasi, sehingga semakin menambah nilai estetika "Boenthelan" tersebut. "Boenthelan" ini dapat digunakan untuk membungkus atau membawa barang, seperti buku, kotak, botol, dan sebagainya. Selain itu, dengan menggunakan "Boenthelan" sebagai gaya hidup modern kita pun turut serta melestarikan budaya lokal, khususnya kain tradisional dari masing-masing daerah, dengan menjadikan "Boenthelan" sebagai cinderamata. Dengan demikian, kearifan lokal, pengelolaan limbah kantong plastik, dan pembinaan alam menjadi satu kesatuan yang perlu segera dilestarikan.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology > HM(1)-1281 Sociology |
Divisions: | 07-Faculty of Social and Politic Science > 69201-Sociology (S1) |
Depositing User: | backup admin |
Date Deposited: | 24 Jan 2020 09:36 |
Last Modified: | 24 Jan 2020 09:36 |
URI: | http://repository.unsri.ac.id/id/eprint/25187 |
Actions (login required)
View Item |