Putranto, Dinar Dwi Anugerah (2014) Pemantauan Gerakan Vertikal Jembatan AMPERA dengan Menggunakan GPS. Seminar 50 Tahun Teknik Geodes Universitas Gadjah Mada, 1 (1). pp. 1-7.
This is the latest version of this item.
Preview |
Text
Sertifikat_Naskah.pdf Download (420kB) | Preview |
Abstract
Jembatan merupakan salah satu bangunan infrastruktur yang penting untuk menghubungkan antara dua wilayah yang dipisahkan oleh sungai atau perairan. Terlebih lagi, apabila daerah atau wilayah tersebut banyak dialiri oleh perairan atau sungai dengan ukuran yang sangat lebar, seperti Kota Palembang, yang dilalui oleh sungai Musi dengan lebar lebih dari lima ratus meter, yang memisahkan antara dua wilayah, yaitu wilayah seberang ulu dan wilayah seberang ilir. Umur layanan jembatan, ditentukan oleh kekuatan konstruksi jembatan, lalu-lintas yang melalui jembatan setiap harinya (LHR), dan pergerakan atau pergeseran yang terjadi akibat gerakan vertikal atau lendutan, akibat dari beban yang melaluinya. Jembatan Ampera adalah Landmark Kota Palembang, yang dibangun sejak tahun 1962 dan diresmikan penggunaannya Mei, tahun 1965. Akibat penggunaan yang semakin meningkat diakibatkan oleh perkembangan kota dan LHR yang semakin tinggi, dimana selama hampir tigapuluh tahun merupakan satu-satunya jembatan yang melayani daerah Seberang Ulu dengan Seberang Ilir dengan LHR rata-rata sebesar 352,12 SMP, umur layanan jembatan Ampera semakin berkurang. Kekawatiran hingga saat ini muncul, karena apabila jembatan tersebut roboh, maka entitas Kota Palembang akan hilang. Sementara pemantauan pembebanan secara berkala sulit dilakukan tanpa menggunakan suatu teknologi yang sesuai. Teknologi GPS, hingga saat ini sudah banyak digunakan untuk memantau pergeseran permukaan tanah, pemantauan Gunung berapi, dan sebagainya. Dalam penelitian ini, maka teknologi GPS akan dimanfaatkan untuk memantau besarnya lendutan yang terjadi pada jembatan Ampera, dengan memanfaatkan perubahan gerakan sinyal satelit terhadap titik nolnya. Metode yang digunakan dalam penelitian, selain melakukan pengamatan gerakan dan pergeseran jembatan dengan menggunakan GPS, maka pada saat yang bersamaan dari pengamatan GPS, dilakukan pencatatan LHR untuk mengetahui banyaknya kendaraan yang melaluinya untuk dilakukan perhitungan pembebanan dalam memperhitungkan gaya lendutan secara teknis, yang diakibatkan oleh karena LHR tersebut. Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut adalah, dengan laju harian rata-rata sebesar 353 SMP per limabelas menit, atau setara dengan beban sebesar 20,485 ton, momen-momen yang bekerja sebesar 1.648.403.200 Kg.Cm, lendutan yang terjadi berdasarkar perhitungan teknis pembebanan jembatan adalah sebesar 0,31 Cm. Sementara berdasarkan pengamatan menggunakan GPS, pada saat yang sama, getaran dan lendutan yang terjadi diperkirakan mencapai gerakan vertikal rata-rata hingga 5,66 Cm dari titik tetap yang telah ditetapkan sebagai acuan.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA1001-1280 Transportation engineering |
Divisions: | 03-Faculty of Engineering > 22201-Civil Engineering (S1) |
Depositing User: | Dr. Ir. Dinar Dwi Anugerah Putranto |
Date Deposited: | 03 Jun 2020 09:36 |
Last Modified: | 03 Jun 2020 09:36 |
URI: | http://repository.unsri.ac.id/id/eprint/29664 |
Available Versions of this Item
-
PEMANTAUAN GERAKAN VERTIKAL JEMBATAN AMPERA DENGAN MENGGUNAKAN GPS. (deposited 03 Jun 2020 09:51)
- Pemantauan Gerakan Vertikal Jembatan AMPERA dengan Menggunakan GPS. (deposited 03 Jun 2020 09:36) [Currently Displayed]
Actions (login required)
View Item |