Indrajaya, Taufik (2017) THE RATIONALE TO USE COMBINATION THERAPY: WHEN TO START AND WHAT TO EXPECT. In: Temu Ilmiah Penyakit Dalam 2017 in conjunction with 1st Sumatera Cardiometabolic Update, 18-20 Mei 2017, Palembang.
Preview |
Text
THE RATIONALE TO USE COMBINATION THERAPY WHEN TO START AND WHAT TO EXPECT 2.pdf Download (412kB) | Preview |
Abstract
Hipertensi masih merupakan penyebab utama kematian. Secara global insiden hipertensi meningkat. Riskesdas 2013 menunjukkan kecenderungan peningkatan insiden hipertensi di Indonesia, dimana paling tinggi di Kalimantan Selatan dan Bangka Belitung, dan paling rendah di Papua. Hampir 70% pasien di Eropa (England, Swede, Germany, Spain dan Italy) menerima pengobatan tetapi tidak mencapai target tekanan darah (<140/90 mmHg). Beberapa penelitian besar menunjukkan bahwa diperlukan sedikitnya 2 macam obat antihipertensi untuk mencapai tekanan darah target. Gerbino dkk menunjukkan bahwa compliance bisa ditingkatkan dengan single-pill combination (SPC), lebih dibanding free- combination. Timbul pertanyaan : Kapan dan obat kombinasi yang mana yang digunakan ? Kombinasi CCB dan ARB terbukti menimbulkan interaksi secara sinergis. Edema perifer yang timbul akibat CCB dapat diminimalisir oleh RAS inhibitor, dan ini meningkatkan tolerabilitas. Allemann dkk menunjukkan turunnya tekanan darah secara incremental setelah switch langsung dari monoterapi (b-blocker, CCB, ARB, ACE-I ataupun Diuretik) yang tidak terkontrol sebelumnya ke kombinasi amlodipine/valsartan. Kombinasi Amlodipine/Valsartan juga efektif pada pasien diabetes. Terdapat 2 penelitian tentang kombinasi Amlodipine/Valsartan pada pasien Indonesia yaitu MAX-FORCE dan EXCITE. Penelitian tersebut membuktikan bahwa kombinasi ini sangat kuat menurunkan baik sistolik maupun diastolik dalam 12-26 minggu. Bahkan hasil sama secara konsisten juga didapat pada berbagi tipe pasien. Kombinasi ini selain aman juga dapat ditolerir dengan baik pada pasien hipertensi di Indonesia. Kesimpulan : Hipertensi masih merupakan faktor risiko utama kardiovaskular. Masih terdapat unmet need dalam pengobatan hipertensi. Kombinasi CCB/ARB direkomendasikan oleh guideline dan terbukti pengalaman di Indonesia menunjukkan hasil konsisten/sama seperti pada penelitian lain.
Item Type: | Conference or Workshop Item (Lecture) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RC Internal medicine > RC31-1245 Internal medicine |
Divisions: | 04-Faculty of Medicine > 11702-Internal Medicine (Sp |
Depositing User: | Dr.dr. Taufik Indrajaya |
Date Deposited: | 31 Mar 2021 04:40 |
Last Modified: | 31 Mar 2021 04:40 |
URI: | http://repository.unsri.ac.id/id/eprint/44518 |
Actions (login required)
View Item |