ORLANDA, AMIR LUTHFI and Idris, Akhmad and Nurhidayatuloh, Nurhidayatuloh (2021) IMPLEMENTASI KONVENSI DEN HAAG 1954 TENTANG PERLINDUNGAN SITUS KEBUDAYAAN DALAM KONFLIK BERSENJATA DI SYRIA. Undergraduate thesis, Sriwijaya University.
Text
RAMA_74201_02011381621382.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (2MB) | Request a copy |
|
Preview |
Text
RAMA_74201_02011381621382_0001027402_0014118501_01_front_ref.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (2MB) | Preview |
Text
RAMA_74201_02011381621382_0001027402_0014118501_02.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (557kB) | Request a copy |
|
Text
RAMA_74201_02011381621382_0001027402_0014118501_03.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (606kB) | Request a copy |
|
Text
RAMA_74201_02011381621382_0001027402_0014118501_04.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (324kB) | Request a copy |
|
Text
RAMA_74201_02011381621382_0001027402_0014118501_06_ref.pdf - Bibliography Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (376kB) | Request a copy |
|
Text
RAMA_74201_02011381621382_TURNITIN 18%.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (8MB) | Request a copy |
Abstract
Situs budaya dalam kasus ini sebagai objek sejarah dilindungi dan dihargai sebagai asset dunia ini dengan nilai yang amat tinggi dalam hukum internasional terutama hukum humaniter internasional melalui konvensi-konvensi dan institusi-institusi yang ada di dunia. Namun beberapa orang lupa akan kewajiban dan dengan sengaja merusak objek-objek tersebut, meskipun mereka sadar akan kewajiban bahwa suatu negara dan suatu masyarakat wajib untuk menjaga objek sejarah yang ada. Konvensi Den Haag Tahun 1954 (The Hague Convention 1954) menyatakan bahwa pengrusakan atas objek sejarah ini merupakan sebuah pelanggaran terhadap hukum internasional. Dalam hal ini Syria menjadi salah satu negara partisipan Konvensi Den Haag 1954 dan juga sedang mengalami konflik bersenjata di negaranya yang mengakibatkan hancurnya banyak situs budaya seperti kota tua Palmyria. Adapun rumusan masalah yang akan dibahas di dalam skripsi ini adalah Siapa yang bertanggung jawab terhadap kerusakan situs kebudayaan akibat konflik bersenjata di Syria dan efektifitas perlindungan situs budaya di Syria. Untuk melakukan penelitian yang berjudul “Implementasi Konvensi Den Haag 1954 Tentang Perlindungan Situs Kebudayaan Dalam Konflik Bersenjata di Syria”, skripsi ini menggunakan pendekatan melalui penelitian normatif. Hasil penelitian skripsi ini menunjukkan bahwa tidak efektifnya Konvensi Den Haag disebabkan oleh beberapa pasal yang sangat mendasar dan bahkan tidak menjadi kewajiban bagi anggota-anggota konvensi Den Haag 1954.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Konflik bersenjata, situs budaya, Syria, The Hague Covention 1954, UNESSCO |
Subjects: | K Law > K Law (General) > K4740-4760 Military criminal law and procedure |
Divisions: | 02-Faculty of Law > 74201-Law (S1) |
Depositing User: | Amir Luthfi Orlando |
Date Deposited: | 13 Jul 2021 06:29 |
Last Modified: | 13 Jul 2021 06:29 |
URI: | http://repository.unsri.ac.id/id/eprint/49792 |
Actions (login required)
View Item |