UTAMI, RATU FARADILA GITA and Zanibar MZ, Zen and Trisaka, Agus (2018) AKIBAT HUKUM PERPANJANGAN PERJANJIAN KREDIT RITEL BANK DI BAWAH TANGAN YANG MELANGGAR PERATURAN INTERNAL BANK ( STUDI PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA CAB. A.RIVAI ). Master thesis, Sriwijaya University.
Preview |
Text
RAMA_74102_02022681620035_01_front_ref.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (455kB) | Preview |
Text
RAMA_74102_02022681620035_02.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (205kB) | Request a copy |
|
Text
RAMA_74102_02022681620035_03.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (154kB) | Request a copy |
|
Text
RAMA_74102_02022681620035_04.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (53kB) | Request a copy |
|
Text
RAMA_74102_02022681620035_05_ref.pdf - Bibliography Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (75kB) | Request a copy |
Abstract
Pada Surat Direksi BRI Nomor B.869 - DIR/ADK/07/2016 perihal Pembuatan Surat Perjanjian Perpanjangan Kredit Dibawah Tangan disebutkan bahwa telah menjadi judgement pejabat pemutus kredit, dengan mempertimbangkan tingkat risiko kredit, kredit yang menggunakan akta di bawah tangan pada PT. Bank Rakyat Indonesia biasanya adalah kredit yang bernilai kecil dibawah Rp.100.000.000,- ( seratus juta Rupiah ). Sedangkan kredit berjumlah besar bernilai lebih dari Rp.100.000.000,- ( seratus juta Rupiah ) dibuat menggunakan akta notariil. Dalam penelitian ini dirumuskan permasalahan tentang bagaimanakah akibat hukum yang ditimbulkan apabila perpanjangan perjanjian kredit yang berjumlah di atas seratus juta Rupiah tersebut dibuat secara di bawah tangan, apa alasan yuridis dan non yuridis yang mendasari serta bagaimanakah penyelesaian permasalahan hukumnya apabila kredit tersebut mengalami kemacetan. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif dan didukung penelitian hukum empiris. Penelitian ini menggunakan tiga pendekatan yaitu : pendekatan Undang-undang (statute approach), pendekatan kasus (case approach), pendekatan komparatif (comparative approach), dan pendekatan konseptual ( conceptual approach). Hasil penelitian menunjukkan bahwa akibat hukum dari pelaksanaan Perpanjangan perjanjian kredit dengan akta yang dibuat secara dibawah tangan dan dengan jaminan yang tidak dilakukan pengikatan maka kreditor tidak mendapat kedudukan yang diutamakan (preference) karena dengan tidak diikatnya jaminan sebab perjanjian tersebut hanya diperpanjang secara di bawah tangan, maka akibat hukumnya tidak dapat dilakukan eksekusi secara langsung apabila debitur wanprestasi. Maka dari itu sebelumnya Bank telah mengeluarkan surat kuasa untuk mencairkan atau melelang jaminan apabila terjadi wanprestasi. Perpanjangan kredit diatas seratus juta Rupiah tersebut dibuat secara di bawah tangan dibenarkan mengingat Penetapan kredit berada di tangan Pejabat Pemutus, kepercayaan Pejabat Pemutus terhadap nasabah yang usaha dan kreditnya lancar serta mengingat faktor efisiensi biaya agar kredit BRI lebih memiliki daya saing. Penyelesaian kemacetan kredit kecil kemungkinannya untuk sampai pada gugatan di pengadilan, biasanya diselesaikan dengan negosiasi berupa rescheduling, reconditioning, restructuring, eksekusi jaminan serta penghapusbukuan kredit macet.
Item Type: | Thesis (Master) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Perjanjian di bawah tangan, Kredit, Akibat Hukum |
Subjects: | H Social Sciences > HG Finance > HG1641-1643 Bank loans. Bank credit. Commercial loans |
Divisions: | 02-Faculty of Law > 74102-Notarial Law (S2) |
Depositing User: | Mrs Sri Astuti |
Date Deposited: | 04 Sep 2019 07:42 |
Last Modified: | 04 Sep 2019 07:47 |
URI: | http://repository.unsri.ac.id/id/eprint/6256 |
Actions (login required)
View Item |