ARVINA, YUKI and Munaf, Syamsuir and Theodorus. M, Theodorus. M (2006) TERAPI KOMBINASI OBAT ANTI ASMA PADA PASIEN RAWAT INAP DI BAGIAN PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG PERIODE JANUARI DESEMBER 2005. Undergraduate thesis, Sriwijaya University.
Text
RAMA_11201_04023100033.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (30MB) | Request a copy |
|
Preview |
Text
RAMA_11201_04023100033_0015096002_01_front_ref.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (8MB) | Preview |
Text
RAMA_11201_04023100033_0015096002_02.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (14MB) | Request a copy |
|
Text
RAMA_11201_04023100033_0015096002_03.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (821kB) | Request a copy |
|
Text
RAMA_11201_04023100033_0015096002_04.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (6MB) | Request a copy |
|
Text
RAMA_11201_04023100033_0015096002_05.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (1MB) | Request a copy |
|
Text
RAMA_11201_04023100033_0015096002_06_ref.pdf - Bibliography Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (719kB) | Request a copy |
|
Text
RAMA_11201_04023100033_0015096002_07_lamp.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (153kB) | Request a copy |
Abstract
Asma bronkial adalah penyakit saluran napas kronik yang penting dan merupakan masalah kesehatan yang serius di berbagai Negara di seluruh dunia. Oleh sebab itu, penanganannya memerlukan perhatian yang serius. Pemberian obat pada pasien asma bronkial harus memperhatikan kemungkinan interaksi yang teijadi, karena resep yang tidak rasional dapat lebih memperberat penyakit. Penelitian berupa survei epidemiologi deskriptif dengan menggunakan data sekunder. Ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi obat yang digunakan dalam terapi asma bronkial dan bagaimana kemungkinan interaksi dari kombinasi obat tersebut. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Juli 2006 terhadap 34 pasien yang pernah dirawat di Instalasi Rawat Inap Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 55,9% pasien asma bronkial adalah wanita dan 44,1 % adalah laki-laki. Asma mengenai semua umur dengan distribusi pasien yang tidak jauh berbeda, usia terbanyak adalah kelompok usia 11-20 tahun, 41-50 tahun, 61-70 tahun dan >70 tahun, masing-masing sebesar 14,7%, sedangkan yang paling sedikit adalah pada kelompok usia < 10 tahun yakni 5,9 %. Jenis penyakit terbanyak yang menyertai asma bronkial berturut-turut adalah hipertensi (17,6%)dispepsia (11,8%) (11,8%) dan ISPA (8,8%), sedangkan yang paling sedikit adalah morbili, pneumonia, pneumothoraks, diabetes melitus, mitrai insufisiensi, CHF, dan ASHD masing-masing sebesar 2,9%.Aminofilin merupakan obat yang paling banyak digunakan dalam terapi kombinasi asma, yaitu sebesar 73,5%, terbanyak kedua adalah prokaterol, deksametason dan metilprednisolon masing-masing sebesar44,1%, sedangkan obat anti asma yang paling sedikit digunakan dalam terapi kombinasi adalah klenbuterol dan flutikason, masing-masing sebesar 2,9%. Dosis, frekuensi dan lama penggunaan obatobat antiasma bervariasi pada tiap individu Dari 34 kombinasi obat, terjadi interaksi antar obat antiasma dengan obat lain yang bersifat potensiasi (17,7%), antagonis (11,8%) dan sinergis (70,6%). Golongan metilsantin adalah obat antiasma yang paling banyak berinteraksi dengan obat lain secara potensiasi (17,7%), antagonis (5,9%) dan sinergis (76,5%), terbanyak kedua adalah kortikosteroid dimana interaksi yang terjadi hanya bersifat antagonis, yaitu sebesar 8,8%. Pengobatan asma yang dilakukan kurang rasional, terbukti dengan adanya interaksi yang merugikan antar obat yang diberikan memiliki persentase yang masih cukup besar dan ada beberapa pemberian obat yang seharusnya tidak perlu diberikan. Pemberian obat secara polifarmasi hendaknya mempertimbangkan kemungkinan interaksi yang terjadi sehingga tujuan pengobatan yang optimal dapat dicapai. Kata kunci : obat anti asma, terapi kombinasi, pasien rawat inap
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | obat anti asma, terapi kombinasi, pasien rawat inap |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) > R5-920 Medicine (General) |
Divisions: | 04-Faculty of Medicine > 11201-Medicine (S1) |
Depositing User: | Mrs. Elly Suryani |
Date Deposited: | 28 Aug 2022 02:00 |
Last Modified: | 28 Aug 2022 02:00 |
URI: | http://repository.unsri.ac.id/id/eprint/77673 |
Actions (login required)
View Item |