RASHID, ZARAIHAH MOHD and Zainuddin, Hanafi and Bahar, Erial (2006) GAMBARAN PENATALAKSANAAN RINITIS ALERGI TERHADAP PENDERITA YANG BEROBAT DI POLIKLINIK TELINGA, HIDUNG DAN TENGGOROK DI RUMAH SAKIT RK CHARITAS PALEMBANG PERIODE 1 JANUARI 2004 - 31 DESEMBER 2005. Undergraduate thesis, Sriwijaya University.
Text
RAMA_11201_04023100102.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (33MB) | Request a copy |
|
Preview |
Text
RAMA_11201_04023100102_9990000239_01_front_ref.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (10MB) | Preview |
Text
RAMA_11201_04023100102_9990000239_02.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (12MB) | Request a copy |
|
Text
RAMA_11201_04023100102_9990000239_03.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (1MB) | Request a copy |
|
Text
RAMA_11201_04023100102_9990000239_04.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (7MB) | Request a copy |
|
Text
RAMA_11201_04023100102_9990000239_05.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (1MB) | Request a copy |
|
Text
RAMA_11201_04023100102_9990000239_06_ref.pdf - Bibliography Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (618kB) | Request a copy |
Abstract
Rinitis alergi merupakan suatu penyakit inflamasi yang termasuk dalam reaksi hipersensitivitas tipe I Geli & Comb yang diperantarai oleh imunoglobulin E (IgE) melibatkan suatu reaksi alergi dengan terlepasnya suatu mediator kimia ketika teijadi paparan ulang dengan alergen yang spesifik pada pasien atopik yang sudah tcrsensitasi dengan alergen yang sama sebelumnya dan mukosa hidung sebagai sasarannya. Penyakit ini seringkah disebabkan oleh berbagai-bagai faktor pencetus seperti alergen (alergen inhalan, alergen ingestan, alergen injektan, alergen kontaktan), polutan (asap rokok, buangan kenderaan bermotor, polutan atmosfer) dan obat-obatan (aspirin, OAINS). Penatalaksanaan rinitis alergi melibatkan kontrol lingkungan, terapi simtomatis yang melibatkan medikamentosa dan operatif serta imunoterapi alergen yang melibatkan desensitisasi, hiposensitisasi serta netralisasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran penatalaksanaan serta obat-obatan yang digunakan untuk menyembuhkan rinitis alergi serta mengidentifikasi gambaran klinis rinitis alergi terhadap penderita yang berobat di Poliklinik Telinga, Hidung dan Tenggorok Rumah Sakit RK Charitas Palembang pada periode 1 Januari 2004-31 Desember 2005. Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat survei deskriptif retrospektif. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2006 di Poliklinik Telinga, Hidung dan Tenggorok Rumah Sakit RK Charitas Palembang. Populasi penelitian adalah data rekam medik penderita rinitis alergi yang berobat di Poliklinik Telinga, Hidung dan Tenggorok Rumah Sakit RK Charitas Palembang pada periode 1 Januari 2004-31 Desember 2005. Mengingat desain penelitian adalah suatu survei deskriptif, maka seluruh populasi diambil sebagai sampel. Data penelitian merupakan data sekunder yang didapatkan dari catatan rekam medis Rumah Sakit RK Charitas Palembang diolah secara manual menggunakan master tabel dan dianalisis secara deskriptif. Penyajian data penelitian adalah dalam bentuk tabulasi distribusi dan tampilan grafik yang disertai narasi. Sampel penelitian beijumlah 423 orang yang berasal dari 453 orang penderita rinitis alergi yang berobat di Poliklinik Telinga, Hidung dan Tenggorok Rumah Sakit RK Charitas. Sebanyak 30 orang penderita tidak diikutsertakan sebagai sampel penelitian karena rekam mediknya berulang, tidak lengkap dan sebagiannya tidak*ditemukan. Sampel penelitian terdiri dari 220 orang laki-laki (52,01%) dan 203 orang perempuan (47,99%). Penderita rinitis alergi berkisar antara usia 1 tahun sampai 72 tahun dan terbanyak pada kelompok usia 26-30 tahun. Rinore merupakan gambaran klinik terbanyak yang ditemukan pada penderita rinitis alergi yaitu sebanyak 365 orang (86,29%). Hampir seluruh penderita diobati dengan terapi farmakologis per oral. Obat yang paling banyak diresepkan pada penderita adalah obat golongan antihistamin H, oral yaitu pada 336 orang penderita (79,43%). Dekongestan oral, kortikosteroid oral dan intranasal juga digunakan untuk mengobati penyakit ini. Identifikasi faktor pencetus terjadinya reaksi alergi lebih dini dapat mengurangi kejadian rinitis alergi dan efek merugikan yang ditimbulkan darinya dapat dihindarkan. Kepiawaian seorang dokter dalam mendiagnosa dan memberikan informasi yang sejelas-sejelasnya kepada penderita sangatlah diperlukan agar pengobatan rinitis alergi menjadi terarah dan efektif.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Penatalaksanaan Rinitis Alergi, dapat dicegah atau diobati |
Subjects: | R Medicine > RC Internal medicine > RC581-607 Immunologic diseases. Allergy |
Divisions: | 04-Faculty of Medicine > 11201-Medicine (S1) |
Depositing User: | Mrs Furika Furika |
Date Deposited: | 07 Oct 2022 03:27 |
Last Modified: | 07 Oct 2022 03:27 |
URI: | http://repository.unsri.ac.id/id/eprint/80460 |
Actions (login required)
View Item |