Struktur Basis Data Sistem Informasi Manajemen Tata Ruang (Wilayah Kabupaten, Pesisir Dan Batas Desa)

Dinar, Dwi Anugerah Putranto and Hartoko, Agus and Dedy, Miswar (2017) Struktur Basis Data Sistem Informasi Manajemen Tata Ruang (Wilayah Kabupaten, Pesisir Dan Batas Desa). Project Report. Lembaga Penelitian Universitas Sriwijaya, Lembaga Penelitian.

[thumbnail of Author Penelitian BIG] Text (Author Penelitian BIG)
Laporan_Akhir.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Penataan Ruang adalah proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang, sebagai suatu proses yang ketiganya merupakan satu kesatuan sistem yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya (UU No 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang). Permasalahan pemanfaatan Sistim Informasi Geografis untuk manajemen Tata Ruang Wilayah adalah permasalahan yang berhubungan dengan penyusunan basis data spasial. Pola-pola pemanfaatan ruang Wilayah harus dapat dibedakan hingga pelayanan setingkat Kelurahan.Dalam merancang basis data spasial untuk keperluan manajemen Tata Ruang Wilayah dengan menggunakan pendekatan berorientasi objek, seluruh objek yang menunjukkan pola pemanfaatan ruang, dan menggambarkan ukuran, fungsi serta karakter kegiatan hingga pelayanan tingkat sekunder, dideskripsikan dan diklasifikasikan sesuai dengan kelasnya (menggunakan mekanisme abstraksi). Proses perancangan basis data dilakukan dengan membuat suatu organisasi konseptual, yang biasa disebut dengan pembuatan model data. Model data akan memberikan sekumpulan konstruksi (diagram) untuk mendeskripsikan dan membuat struktur aplikasi dalam basis data (Aronoff, 1991; Worboys, 1999). Untuk menyusun basis data, setiap objek pemanfaatan ruang, seperti permukiman, perkantoran, daerah milik jalan (Damija), rawa, sungai, lahan terbuka, dan sebagainya harus diidentifikasi atribut dan metoda yang akan digunakan, serta hubungannya secara fungsional dengan objek lain untuk mendukung analisis spasial. Dalam penyajian data menggunakan model vektor, kelas objek digambarkan menggunakan titik, garis dan polygon, atau pixel dalam model raster untuk menggambarkan objek secara spasial. Dalam penelitian ini, lima penyajian objek dasar dengan menggunakan format vektor digunakan untuk mendefinisikan kenampakan model geometris objek Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota, seperti yang telah dikembangkan oleh Tang, (1992). Ke lima objek tersebut adalah titik (point), node, garis (line segmen), busur (arc), dan poligon (area). Berdasarkan hubungan diantara objek spasial unsur tanah, kemiringan lereng, dan rawa adalah struktur Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota yang tidak direncanakan dan merupakan wilayah perencanaan Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota. Wilayah perencanaan Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota, dibagi-bagi dalam batas pengamatan, yang disebut batas administrasi. Dalam batas administrasi yang merupakan kawasan perencanaan tersebut, berdasarkan pertumbuhan jumlah penduduk yang ada dalam tiap kelurahan, akan diketahui kepadatan penduduk yang berada dalam tiap Kelurahan tersebut. Dengan demikian, dalam tiap batas wilayah administrasi Kelurahan, terdapat pemanfaatan ruang yang diperlukan oleh penduduk untuk melakukan aktifitas hidupnya, yang diterapkan dalam zona pemanfaatan ruang, seperti pemukiman, pendidikan, perdagangan, dan sebagainya.

Item Type: Monograph (Project Report)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA1-2040 Engineering (General). Civil engineering (General) > TA144 General works. Civil engineering, etc. Early to 1850
Depositing User: Dr. Ir. Dinar Dwi Anugerah Putranto
Date Deposited: 06 Jan 2020 06:04
Last Modified: 06 Jan 2020 06:04
URI: http://repository.unsri.ac.id/id/eprint/7542

Actions (login required)

View Item View Item