Main Article Content

Riana Sari Puspita Rasyid
Iche Andriyani Liberty
Subandrate

Luka bakar merupakan salah satu cedera yang sering terjadi di masyarakat dan menjadi masalah global di masyarakat. Penyembuhan luka adalah suatu bentuk proses usaha untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi pada kulit. Pembentukan jaringan granulasi adalah tahap yang penting dalam fase proliferasi dan penyembuhan luka.Saat ini, selain menggunakan obat modern seperti antibiotika silver sulfadiazine 1%, penelitian untuk pengobatan luka bakar menggunakan bahan-bahan herbal mulai banyak dilakukan oleh para peneliti. Salah satu bahan herbal yang digunakan untuk mengobati luka adalah Kayu Manis (Cinnamomun Burmanii). Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi inovasi baru pemanfaatan kayu manis sebagai penyembuh luka dan dapat dikembangkan sebagai terapi komplementer yang efektif dan efisien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas penggunaan Silver Sulfadiazine 1% Dibandingkan Kayu Manis (Cinnamomun Burmanii) pada Proses Pembentukan Jaringan Granulasi Tikus Wistar dengan Luka Bakar Derajat II. Penelitian ini merupakan studi eksperimentalmenggunakan rancangan penelitian post test only control group designyangdilaksanakan pada bulan September-November 2018 di Laboratorium Teknik Kimia Universitas Sriwijaya, di Animal House Fakultas Kedokteran Unsri dan Laboratorium Patologi RSUP dr.Mohammad Hoesin Palembang. Sampel yang digunakan adalah tikus putih sebanyak 30 sampel dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan yaitu I (kontrol negatif), II (diberikan salep ekstrak kayu manis dosis 10%), III (dosis 20%), IV (dosis 40%) dan V (kelompok kontrol positif diberikan Silver Sulfadiazine 1%). Data dianalisis dengan menggunakan program STATA 15 yaitu dengan uji homogenitas, uji OneWay Anova dan dilanjutkan uji post hoc multiple comparisons.

Keywords: Luka Bakar Kayu Manis Silver Sulfadiazine Granulasi