Main Article Content

Sri Nita
Lusia Hayati
Subandrate

Biji pepaya dapat bersifat sebagai antifertilitas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui senyawa dan mekanisme
antifertilitas fraksi biji pepaya pada tikus jantan dari berat vesikula seminalis dan prostat serta jumlah spermatosit
primer dan spermatid. Jenis penelitian eksperimental secara in vivo dengan rancangan acak lengkap. Hewan uji adalah
tikus jantan (Rattus norvegicus L.) galur Sprague Dawley usia 60 hari dengan berat badan 200-210 g. Dosis pemberian
100mg/kg bb selama 24 hari. Senyawa yang dikandung oleh fraksi didapat melalui uji fitokimia. Hasil penelitian
memperlihatkan senyawa yang ditemukan pada fraksi nHeksan adalah steroid, terpenoid, saponin, flavonoid. Fraksi etil
asetat terdapat senyawa steroid, terpenoid dan flavonoid. Fraksi etanol air mengandung senyawa terpenoid dan
flavonoid. Berat vesikula seminalis dan prostat meningkat dibandingkan kontrol. Rerata jumlah spermatosit primer dan
spermatid menurun secara nyata pada semua fraksi namun penurunan terendah pada fraksi nHeksan. Dapat
disimpulkan mekanisme antifertilitas fraksi biji papaya adalah melalui penurunan rerata jumlah spermatosit primer dan
spermatid.

Keywords: Fraksi biji papaya sprematrosit primer spermatid