Analisis Proses Ekstraksi pada Nano Kafein Terhadap Konsentrasi Kafein Terbuang pada Molecularly Imprinted Polymer (MIP) dan Rongga Tercipta

Jorena, Jorena and Royani, Idha (2021) Analisis Proses Ekstraksi pada Nano Kafein Terhadap Konsentrasi Kafein Terbuang pada Molecularly Imprinted Polymer (MIP) dan Rongga Tercipta. Analisis Proses Ekstraksi pada Nano Kafein Terhadap Konsentrasi Kafein Terbuang pada Molecularly Imprinted Polymer (MIP) dan Rongga Tercipta, 11 (1). pp. 51-58. ISSN 20890133

[thumbnail of Analisis Proses Ekstraksi pada Nano Kafein terhadap konsentrasi kafein terbuang pada molecularly imprinted polymer MIP dan rongga tercipta.pdf]
Preview
Text
Analisis Proses Ekstraksi pada Nano Kafein terhadap konsentrasi kafein terbuang pada molecularly imprinted polymer MIP dan rongga tercipta.pdf

Download (358kB) | Preview

Abstract

Molecularly Imprinted Polymer (MIP) nano kafein telah disintesis menggunakan metode cooling-heating dengan melibatkan kafein sebagai analit, Methacrylic Acid (MAA) sebagai monomer fungsional, Benzoil Peroksida (BPO) sebagai inisiator reaksi, Ethylene Glycol Dimethacrylac (EDMA) sebagai pengikat silang dan kloroform sebagai pelarut. Nano kafein diperoleh dengan mengubah kafein ke dalam skala nanopartikel menggunakan alat High Energy Milling (HEM) jenis Shaker Mill-miller 1st selama 10 menit. Ukuran partikel berdasarkan karakterisasi menggunakan XRD adalah sebesar 19,029 nm. Kemudian polimer nano kafein digerus dan dilakukan pencucian berulang untuk membuang kafein dari polimer. Berdasarkan hasil FTIR, terjadi penurunan konsentrasi pada gugus penciri kafein yakni N-H, C-N, dan C=O yang dapat dilihat berdasarkan kenaikan persen transmitansi akibat proses pencucian pada MIP nano kafein. Untuk mengetahui jumlah dan ukuran rongga sebagai tempat yang ditinggalkan kafein maka MIP di karakterisasi menggunakan SEM dan dianalisis menggunakan software porediz dengan bantuan Matlab. Hasilnya menunjukkan bahwa jumlah dan ukuran rongga yang terbentuk pada MIP nano kafein sebanyak 233 rongga pada ukuran rongga di bawah 100 nm. Artinya penggunaan analit dalam skala nano dapat memberikan peluang tercipta rongga yang lebih banyak. Jumlah dan ukuran rongga yang tercipta ini akan meningkatkan selektivitas MIP dalam aplikasinya.

Item Type: Article
Subjects: Q Science > QC Physics > QC1-999 Physics
#3 Repository of Lecturer Academic Credit Systems (TPAK) > Corresponding Author
Divisions: 08-Faculty of Mathematics and Natural Science > 45201-Physics (S1)
Depositing User: Dr Idha Royani
Date Deposited: 16 Jun 2023 03:09
Last Modified: 16 Jun 2023 03:09
URI: http://repository.unsri.ac.id/id/eprint/70024

Actions (login required)

View Item View Item