SIAGIAN, JURNAL and Pettanase, Syarifudin and Achmad, Ruben (2013) STUDI HUKUM TENTANG GELANDANGAN DAN PENGEMIS TERHADAP TIMBULNYA KRIMINALITAS DI KOTA PALEMBANG. Undergraduate thesis, Sriwijaya University.
Preview |
Text
RAMA_74201_02061001141_0014125402_0002095502_01_front_ref.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (643kB) | Preview |
Text
RAMA_74201_02061001141_0014125402_0002095502_02.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (645kB) | Request a copy |
|
Text
RAMA_74201_02061001141_0014125402_0002095502_03.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (637kB) | Request a copy |
|
Text
RAMA_74201_02061001141_0014125402_0002095502_04.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (633kB) | Request a copy |
|
Text
RAMA_74201_02061001141_0014125402_0002095502_05_ref.pdf - Bibliography Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (634kB) | Request a copy |
|
Text
RAMA_74201_02061001141_0014125402_0002095502_06_lamp.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (634kB) | Request a copy |
Abstract
Gelandangan dan pengemis sebagai gejala sosial yang tumbuh di daerah perkotaan merupakan masalah sosial, karena: Pertama, keberadaan kelompok gelandangan dengan pemukiman kumuh dan gubuk liarnya seringkali dianggap merusak keindahan kota. Keadaan demikian dapat memberikan kesan yang jelek di mata-tamu dari negara asing. Kedua., gelandangan dan pengemis seringkali juga dianggap sebagai sumber pencemaran dan sumber penyakit, sebagai akibat perilaku mereka yang kurang memperhatikan syarat-syarat kesehatan, kebersihan dan sanitasi. Misalnya, untuk keperluan mandi, cuci, dan kakus mereka seringkali memanfaatkan air sungai. Ketiga, Keberadaan gelandangan seringkali juga dianggap sebagai sumber penyakit sosial. Di sentra-sentra gelandangan dan pengemis banyak ditemui adanya perilaku yang dianggap menyimpang dari norma umum, seperti: pelacuran kelas embun, pengemis, kumpul kebo, dan berbagai tindak kejahatan (pencurian, perampokan, pencopetan, perjudian, d1l). Keempat, tempat hunian gelandangan dan pengemis yang dibangun secara liar di atas tanah milik pemerintah atau di atas tanah yang bukan miliknya seringkali mengacaukan pola tata kota yang telah digariskan pemerintah. Keberadaan gelandangan dan pengemis yang menimbulkan berbagai permasalahan sosial tersebut memunculkan adanya semacam stigma atau atribut yang melekat pada gelandangan, bahwa kehidupan gelandangan selalu diwarnai bentuk-bentuk kriminalitas, pelacuran, sumber penyalit, perjudian, mabuk-mabukan, dan berbagai atribut negatif yang lain.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Gepeng, Kriminalitas, Gejala Sosial |
Subjects: | K Law > K Law (General) > K5015.4-5350 Criminal law |
Divisions: | 02-Faculty of Law > 74201-Law (S1) |
Depositing User: | Users 2701 not found. |
Date Deposited: | 06 Nov 2019 08:46 |
Last Modified: | 06 Nov 2019 08:46 |
URI: | http://repository.unsri.ac.id/id/eprint/15089 |
Actions (login required)
View Item |