SEPTIAN, YUDI and Achmad, Ruben and Ikhsan, Rd.Muhammad (2014) PENERAPAN TEORI SAMENLOOP DALAM PUTUSAN HAKIM PIDANA. Undergraduate thesis, Sriwijaya University.
Text
RAMA_74201_02091001220.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (60MB) | Request a copy |
|
Text
RAMA_74201_02091001220_9990482266_0021026805_01_front_ref.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (16MB) |
|
Text
RAMA_74201_02091001220_9990482266_0021026805_02.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (20MB) | Request a copy |
|
Text
RAMA_74201_02091001220_9990482266_0021026805_03.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (21MB) | Request a copy |
|
Text
RAMA_74201_02091001220_9990482266_0021026805_04.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (979kB) | Request a copy |
|
Text
RAMA_74201_02091001220_9990482266_0021026805_05_ref.pdf - Bibliography Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (2MB) | Request a copy |
|
Text
RAMA_74201_02091001220_9990482266_0021026805_06_lamp.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Samenloop (concursus) diterjemahkan sebagai “perbarengan tindak pidana”karena ada beberapa tindak pidana yang dilakukan oleh seseorang atau perbuatan menimbulkan beberapa tindak pidana, tetapi untuk kesemuanya itu hanya dijatuhi satu hukuman. Seperti yang diatur dalam pasal 63 sampai 71 KUHP. Perbarengan ialah terjadinya dua atau lebih tindak pidana oleh satu orang di mana tindak pidana (yang dilakukan pertama kali belum dijatuhi pidana, atau antara tindak pidana yang awal dengan tindak pidana berikutnya belum dibatasi oleh suatu putusan hakim. Didalam hukum pidana ada beberapa alasan dasar bagi hakim untuk menjatuhkan hukuman/sanksi pidana terhadap pelaku atau tetdakwa yang telah diajukan ke pengadilan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah penerapan teori samenloop dalam putusan hakim. Dan Apa yang menjadi dasar pertimbangan hakim dalam menjatuhkan sanksi pidana dalam kasus gabungan tindak pidana (samenloop). Penelitian ini merupakan penelitian yuridis-empiris yaitu peneltian hukum sosiologis atau penelitian hukum indoktriner atau penelitian lapangan maksudnya ialah karena penelitian ini bertitik tolak pada “data primer atau lapangan”. Data primer atau data lapangan adalah data yang langsung didapat dari masyarakat sebagai sumber pertama dengan melalui penelitian lapangan yang bertujuan untuk mengetahui peneran teori samenloop dalam putusan hakim. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat mengetahui apa yang menjadi dasar pertimbangan hakim dalam menjatuhkan hukuman bagi pelaku atau terdakwa pada kasus yang mengandung unsur perbarengan/scimen/oop. Kata Kunci : Penerapan, PerbarenganArowew/oo/;, Pertimbangan hakim.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Penerapan, PerbarenganArowew/oo/;, Pertimbangan hakim. |
Subjects: | K Law > K Law (General) > K1-7720 Law in general. Comparative and uniform law. Jurisprudence |
Divisions: | 02-Faculty of Law > 74201-Law (S1) |
Depositing User: | Mrs. Elly Suryani |
Date Deposited: | 19 Sep 2024 07:00 |
Last Modified: | 19 Sep 2024 07:00 |
URI: | http://repository.unsri.ac.id/id/eprint/157263 |
Actions (login required)
View Item |