Suhendi, Didi (2011) Inferioritas Perempuan: Belenggu Jaya, Jani, dan Patni dalam Tradisi Agama Hindu. Wacana Indonesia (Jurnal Mahasiswa dan Alumni Pascasarjana se-Indonesia), 3 (3). pp. 83-92. ISSN 1858-0358
Preview |
Text
Isi (7).pdf Download (127kB) | Preview |
Preview |
Text
Cover (12).pdf Download (14MB) | Preview |
Abstract
Dalam sejarah umat manusia, derajat kaum perempuan sering berada di bawah laki-laki. Hal itu dapat diamati pada tradisi agama Hindu. Tradisi agama ini mengaitkan status perempuan dengan status sosial. Perempuan dilihat sebagai sumangali (pemberi keuntungan) kepada suami dalam mencapai tujuan hidup, yaitu dharma (kewajiban), artha (kesuburan dan kekayaan), serta kama (kenikmatan seks). Akan tetapi, kontribusi itu tidak serta merta menaikkan posisinya sebagai makhluk signifikan. Sebaliknya, mereka dipandang sebagai makhluk inferior yang keselamatan hidupnya ditentukan oleh perannya sebagai jaya (orang yang ikut merasakan perasaan suami), jani (menjadi ibu bagi anak-anak), dan patni (mitra dalam melakukan berbagai ritual). Ketiga peran itu menggiring mereka menjadi the second sex, menjadi makhluk dependen, yang seluruh hidupnya didedikasikan untuk kepentingan laki-laki (suaminya). Sati (upacara jaya bunuh diri dengan mencebur ke dalam kobaran api) dianggap ritual mulia dibandingkan hidup sebagai janda
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | inferior, sumangali, jaya, jani, patni, the second sex, makhluk dependen |
Subjects: | L Education > L Education (General) > L7-991 Education (General) P Language and Literature > P Philology. Linguistics > P1-1091 Philology. Linguistics |
Divisions: | 06-Faculty of Education and Educational Science > 88201-Indonesian Culture and Linguistics Education (S1) |
Depositing User: | backup admin |
Date Deposited: | 24 Jan 2020 08:17 |
Last Modified: | 24 Jan 2020 08:17 |
URI: | http://repository.unsri.ac.id/id/eprint/25385 |
Actions (login required)
View Item |