PUTRA, MOHAMMAD RAKHA RAJASA and Ibrahim, Eddy and Yusuf, Maulana (2018) KAJIAN TEKNIS ANTARA PENGGUNAAN KAPUR TOHOR DAN BATU ANDESIT UNTUK PENETRALAN pH AIR ASAM TAMBANG. Undergraduate thesis, Sriwijaya University.
Preview |
Text
RAMA_31201_03021181419063_0022116203_00250959003_01_front_ref.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (1MB) | Preview |
Text
RAMA_31201_03021181419063_0022116203_00250959003_02.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (358kB) | Request a copy |
|
Text
RAMA_31201_03021181419063_0022116203_00250959003_03.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (623kB) | Request a copy |
|
Text
RAMA_31201_03021181419063_0022116203_00250959003_04.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (555kB) | Request a copy |
|
Text
RAMA_31201_03021181419063_0022116203_00250959003_05.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (89kB) | Request a copy |
|
Text
RAMA_31201_03021181419063_0022116203_00250959003_06.ref.pdf - Bibliography Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (98kB) | Request a copy |
|
Text
RAMA_31201_03021181419063_0022116203_00250959003_07_lamp.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (4MB) | Request a copy |
Abstract
Industri pertambangan merupakan industri yang diandalkan oleh pemerintah, baik dalam devisa maupun dalam menambahkan lapangan pekerjaan, akan tetapi industri pertambangan juga dapat menimbulkan beberapa permasalahan lingkungan, salah satunya adalah air asam tambang. Air asam tambang adalah air yang memiliki pH relatif rendah (asam) dan memiliki beberapa kandungan logam berat seperti Fe, Al, Mn, Cu, Zn, Cd, Pb, As yang diakibatkan karena aktivitas pertambangan. Air asam tambang terbentuk saat batuan berpotensi asam (PAF) terpapar oleh air dan oksigen. Pengelolaan Air Asam Tambang dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu pencegahan dan pengolahan. Pencegahan dapat dilakukan dengan metoda enkapsulasi, sedangkan pada pengolahan dapat dilakukan dengan aerasi, netralisasi, adsorbsi, reverse osmosis. Perusahaan pertambangan biasanya menggunakan kapur tohor sebagai reagen dalam proses penetralan pH air asam tambang. Pada umumnya untuk menetralkan senyawa asam dapat dilakukan denganmenambahkan senyawa basa dengan dosis tertentu hingga pH menjadi netral. Batu andesit merupakan batuan beku intermediet dan memiliki kandungan CaO 6,77% yang apabila dilarutkan dalam air dapat meningkatkan pH air. Oleh karena itu, dapat diasumsikan bahwa batu andesit dapat meningkatkan pH air asam tambang. Baku Mutu Lingkungan Air Limbah Penambangan Batubara terlah diatur pada Kepmen Lingkungan Hidup No. 113 Tahun 2003, dimana terdapat batas range pH, kadar maksimum TSS, kadar maksimum Fe, dan kadar maksimum Mn yang diizinkan untuk dikembalikan ke lingkungan. Dalam penelitian ini akan dilakukan uji pengaruh : 1. Rasio berat kapur tohor dan batu andesit per liter volume air asam tambang yang diperlukan untuk menetralkan pH air asam tambang, 2. Ukuran butir kapur tohor dan batu andesit terhadap peningkatan pH air asam tambang. Penelitian Tugas Akhir ini merupakan skala laboratorium dan dilakukan pada Bulan November 2017. Pengambilan sampel asam tambang dilakukan di Kolam Pengendapan Lumpur Pit 1 Galian Barat Baru, PT. Bukit Asam Tbk. Selain itu dilakukan pengambilan data pendukungberupa Peta Rencana KPL Pit 1 Barat. Pengujian pH dilakukan di Laboratorium Terpadu KimiaUmum Universitas Sriwijaya. Langkah pengujian dilakukan dengan cara menambahkan 0,2 gr;0,4 gr; 0,6 gr; 0,8 gr; 1 gr; 1,2 gr kapur tohor dan 50 gr, 60 gr, 70 gr, 80 gr, 90 gr, 100 gr batuandesit, masing masing ke dalam 1 liter air asam tambang kemudian pengukuran pH dilakukansetiap 5 menit selama 2 jam untuk mengamati peningkatan pH air asam tambang setelah kontak.Pengujian pengaruh ukuran butir kapur tohor dan batu andesit menggunakan varian ukuran butir297 μm, 595 μm, 841 μm, 2380 μm, dan 3360 μm kapur tohor dan batu andesit, masing masing kedalam 1 Liter air asam tambang. Pengukuran pH dilakukan setiap 5 menit selama 2 jam untukmengamati peningkatan pH air asam tambang setelah waktu kontak. Hasil yang didapatkankemudian dilakukan analisis menggunakan tabulasi dan grafik. Setelah dilakukan pengujian, maka didapatlah bahwa kapur tohor dapat meningkatkan pHair asam tambang pada dosis 0,2 gr/L, batu andesit memerlukan dosis 90 gr/L untuk dapatmenetralkan pH air asam tambang. Pada kapur tohor dosis memiliki pengaruh yang signifikanterhadap pH air asam tambang, tetapi kecepatan pengadukan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pH air asam tambang. Pada batu andesit, dosis dan kecepatan pengadukanmemiliki pengaruh yang signifikan terhadap pH air asam tambang.Berdasarkan hasil pengujianukuran butir kapur tohor dan batu andesit terhadap pH air asam tambang, pada penggunaan kapur tohor ukuran butir tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan pH air asam tambang. Sedangkan, pada penggunaan batu andesit, ukuran butir memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan pH air asam tambang. Dosis antara kapur tohor dan batu andesit yang diperlukan untuk menetralkan pH air asam tambang jauh berbeda, hal ini dikarenakan komposisi kimia kapur tohor dan batu andesit berbeda. Kapur tohor memiliki komposisi yang relatif homogen (CaO) sedangkan batu andesit memiliki komposisi yang heterogen (SiO2, Al2O3, CaO, Fe2O3, MgO, FeO, dll). Hal ini menyebabkan dosis yang diperlukan antara kapur tohor dan batu andesit berbeda. Kecepatan pengadukan dan ukuran butir kapur tohor tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pH air asam tambang, beda halnya dengan batu andesit yang memiliki pengaruh yang signifikan. Hal ini dikarenakan sifat kedua zat yang berbeda, kapur tohor pada mulanya merupakan batuan sedimen mudah larut dalam air, beda halnya batu andesit yang merupakan atuan beku dan sukar larut dalam air. Semakin cepat kecepatan pengadukan maka zat telarut akan semakin cepat larut dalam pelarut. Semakin kecil ukuran butir zat terlarut, maka akan semakin luas permukaan zat terlarut yang kontak dengan zat pelarut dan mempercepat pelarutan. Kelebihan dari batu andesit apabila dibandingkan dengan kapur tohor adalah batu andesit terdapat pada lokasi penambangan, dimana sampel air asam tambang diambil. Selain itu, menurut literatur batu andesit selain dapat meningkatkan pH air asam tambang, juga dapat mengurangi kadar logam berat yang ada pada air asam tambang, terutama logam Fe dan Mn. Beberapa kandungan batu andesit yang dapat berperan terhadap penurunan kadar logam berat adalah MnO yang dapat berperan sebagai katalis pengendapan logam Fe dan Mn. Al2O3 yang merupakan bahan baku pembuatan tawas dan PAC yang berperan sebagai koagulan, dan SiO2 yang dapat berperan sebagai adsorben untuk mengikat logam Fe dalam air limbah.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Air Asam Tambang, Penetralan pH, Kapur Tohor, Batu Andesit, Ukuran Butir, Kecepatan Pengadukan |
Subjects: | T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy > TN275-325 Practical mining operations. Safety measures |
Divisions: | 03-Faculty of Engineering > 31201-Mining Engineering (S1) |
Depositing User: | Users 12 not found. |
Date Deposited: | 16 Sep 2019 02:33 |
Last Modified: | 16 Sep 2019 02:33 |
URI: | http://repository.unsri.ac.id/id/eprint/7690 |
Actions (login required)
View Item |