Perubahan Tutupan Lahan pada Daerah Aliran Sungai di Kota Palembang Berdasarkan Analisis Citra Landsat

Amin, M. Baitullah Al and Sarino, Sarino and Haki, Helmi (2016) Perubahan Tutupan Lahan pada Daerah Aliran Sungai di Kota Palembang Berdasarkan Analisis Citra Landsat. In: Seminar Nasional AVoER ke-8, 19 - 20 Oktober 2016, Palembang.

[thumbnail of Makalah_Baitullah_Semnas_AVoER_8.pdf]
Preview
Text
Makalah_Baitullah_Semnas_AVoER_8.pdf
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (22MB) | Preview

Abstract

Kondisi tutupan lahan merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi besaran limpasan permukaan di suatu daerah aliran sungai (DAS). Semakin banyak lahan terbuka yang dikonversi menjadi lahan terbangun, maka laju limpasan permukaan menjadi semakin meningkat. Perubahan lahan tersebut dipicu oleh meningkatnya kebutuhan akan tempat tinggal akibat pertumbuhan penduduk yang merupakan kondisi umum dari perkembangan suatu kota. Kota Palembang yang telah berkembang menjadi salah satu kota metropolitan di Indonesia merupakan wilayah yang rawan banjir. Perubahan tutupan lahan di Kota Palembang disinyalir turut memicu semakin meningkatnya frekuensi dan debit banjir dari tahun ke tahun. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan tutupan lahan dari DAS yang terdapat di Kota Palembang. Citra Landsat tahun 2002 dan 2013 digunakan untuk menentukan klasifikasi tutupan lahan menggunakan teknik penginderaan jauh dengan bantuan perangkat lunak SAGA GIS. Klasifikasi tutupan lahan yang digunakan adalah 1) lahan bervegetasi, 2) lahan terbangun, 3) tanah kosong, dan 4) badan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kurun waktu 11 tahun lahan bervegetasi telah berkurang seluas 4.820,78 Ha atau 20,17% dari luasan pada tahun 2002, sedangkan lahan terbangun bertambah seluas 3.112,92 Ha (51,13%). Adapun lahan kosong bertambah seluas 486,86 Ha (18,99%) dan badan air bertambah seluas 1.221,01 Ha (32,54%). Pengurangan luas lahan bervegetasi terbesar secara berturut-turut terjadi pada DAS Borang, Lambidaro, Gasing II, Keramasan, dan Bendung, sedangkan pertambahan luas lahan terbangun terbesar secara berturut-turut terjadi pada DAS Borang, Lambidaro, Gasing II, Bendung dan Buah. Dengan kondisi tersebut, frekuensi dan debit banjir di Kota Palembang berpotensi meningkat dengan cukup signifikan.

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Uncontrolled Keywords: Banjir, citra landsat, penginderaan jauh, sistem informasi geografis, tutupan lahan
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA1-2040 Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: 03-Faculty of Engineering > 22201-Civil Engineering (S1)
Depositing User: M. Baitullah Al Amin
Date Deposited: 27 Sep 2019 11:55
Last Modified: 27 Sep 2019 11:55
URI: http://repository.unsri.ac.id/id/eprint/8484

Actions (login required)

View Item View Item