Hasjim, Machmud and Basri, Hasan and Toha, M. Taufik and Silalahi, L.H. and Murti, S.D.S. (2007) Pencairan Batubara Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan dengan Menggunakan Teknologi Improved BCL. SNTI XIII- FTI-ITS 2007, 13 (1). Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Indonesia. ISBN 979-545-041-7
Preview |
Text
Pencairan_Batubara_Kab_MUBA_Sumsel_dg_Teknologi_Improved_BCL_SNTI_XIII_ITS_2007.pdf - Published Version Download (7MB) | Preview |
Abstract
Pencanangan Sumatera Selatan sebagai Lumbung Energi Nasional oleh Presiden RI Bapak Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 9 November 2004 yang lalu ditindaklanjuti oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi dengan menunjuk Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya sebagai Lembaga Pengelola Riset Unggulan Strategis Nasional (RUSNAS) Bidang Pengembangan Energi. Berdasarkan kondisi potensi Sumatera Selatan dan ketersediaan teknologi serta pertimbangan kebutuhan energi di masa mendatang, maka ditetapkan salah satu topik RUSNAS Pengembangan Energi adalah Pencairan Batubara dengan metode Improved Brown Coal Liquefaction (Improved BCL). Teknologi improved BCL cocok untuk diterapkan pada batubara peringkat rendah dengan kadar sulfur rendah (<1%) dan kadar abu rendah (<10%), sehingga sangat sesuai untuk batubara Sumatera Selatan. Lokasi Kabupaten Musi Banyuasin termasuk coastal site memberikan keunggulan dalam hal aksesibilitas untuk pengangkutan peralatan untuk pabrik pencairan batubara, atas pertimbangan tersebut telah dilakukan penelitian teknologi pencairan batubara dengan metode improved BCL untuk batubara Kabupaten Musi Banyuasin. Penelitian yang dilakukan meliputi pemetaan potensi batubara yang dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran umum kondisi di sekitar potensi batubara seperti kondisi geologi, kondisi iklim, kondisi kependudukan, aksesibilitas dan sebagainya. Selanjutnya dilanjutkan dengan pengambilan sampel batubara. Pengujian laboratorium dilakukan dengan riset pengembangan untuk meneliti kondisi proses yang optimum (temperatur, tekanan, jumlah dan jenis katalis dan sebagainya) guna meningkatkan efisiensi dan menekan biaya produksi pencairan batubara. Hasil pengujian pencairan batubara Kabupaten Musi Banyuasin dengan metode Improved BCL menunjukkan destilate berkisar 39,2% hingga 51,7%. Hasil pre-feasibility study pencairan batubara menunjukkan biaya produksi berkisar antara 30 USD/barrel (untuk daerah coastal site) hingga 35 USD/barrel (mine mouth). Mengingat lokasi potensi batubara Kabupaten Musi Banyuasin yang dekat pantai dan hasil pengujian pencairan batubara yang memberikan hasil yang besar, maka batubara Kabupaten Musi Banyuasin Potensial untuk digunakan sebagai bahan baku pencairan batubara dengan teknologi Improved BCL.
Item Type: | Book |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | pencairan batubara, improved BCL, coastal site, Musi Banyuasin |
Subjects: | T Technology > TP Chemical technology > TP315-360 Fuel > TP336.D33 Coal--Carbonization. Fluidization. |
Divisions: | 03-Faculty of Engineering > 21001-Engineering Science (S3) |
Depositing User: | Prof.Dr.Ir Hasan Basri |
Date Deposited: | 29 Sep 2019 13:02 |
Last Modified: | 29 Sep 2019 13:02 |
URI: | http://repository.unsri.ac.id/id/eprint/9498 |
Actions (login required)
View Item |