Hidayat, Rachmat and Setiawan, Rahman (2014) PEROXISOME PROLIFERATOR ACTIVATOR RECEPTOR (PPAR) \ensuremathγ AGONIS MENURUNKAN KADAR SITOKIN ANTI INFLAMASI TGF-\ensuremathβ1 DAN IL-10 PADA TIKUS PUTIH WISTAR MODEL INFLAMASI VASKULAR. In: The 7th Indonesian Scientific Medical Education Expo and Meeting, 26-28 Oktober 2014, Palembang, Sumatera Selatan.
Text
abstrak_naspub_HPEQ_Rachmat_fk_unsri_(1).docx Download (31kB) |
Abstract
Pendahuluan Proses inflamasi vaskular merupakan kondisi patologis yang mendasari terjadinya gangguan pada pembuluh darah sehingga berujung pada aterosklerosis dan oklusi pembuluh darah. NADPH oksidase merupakan enzim sentral yang akan mengaktivasi kaskade inflamasi sehingga dihasilkan superoxide (Reactive Oxygen Species), aktivasi sel fagosit, pengeluaran sitokin proinflamasi dan kerusakan jaringan vaskular. Aktivasi PPAR \ensuremathγ berperan dalam inhibisi faktor transkripsi NF-\ensuremathκB dan menurunkan ekspresi gen sitokin proinflamasi. Pioglitazon dan telmisartan berkerja masing-masing sebagai full agonis dan partial agonis PPAR-\ensuremathγ. Pioglitazon selama ini digunakan sebagai obat anti diabetes golongan thiazolidinnediones sedangkan telmisartan merupakan obat anti hipertensi golongan angiotensin I receptor blockers. Tujuan Untuk mengetahui pengaruh pemberian PPAR \ensuremathγ agonis terhadap sitokin anti inflamasi pada jaringan aorta Tikus Putih Wistar. Metode Tikus Wistar jantan usia 10 minggu (n= 30) dilakukan randomisasi ke dalam enam kelompok, tiap kelompok 5 ekor tikus. Perlakuan selama 8 minggu. Kelompok 1 :kontrol negatif. Kelompok 2 : diberi NaCl 8% dosis 2% berat badan dan aquades 5 ml. Kelompok 3 dan 4 : diberi NaCl 8% dosis 2% berat badan serta pioglitazon secara berurutan dengan dosis 3 mg/kgBB dan 6 mg/kgBB. Kelompok 5 dan 6 : diberi NaCl 8% dosis 2% berat badan serta telmisartan secara berurutan dengan dosis 6 mg/kgBB dan 12 mg/kgBB. Kadar TGF-\ensuremathβ dan IL-10 dianalisis dengan ELISA. Uji ANOVA dilanjutkan dengan pos hoc test (Boferroni test) digunakan untuk menganalisis variabel. Hasil Kadar TGF \ensuremathβ1 kelompok 1: 90,05 ± 4,28 pg/mL, kelompok 2: 136,41 ± 6,19 pg/mL, kelompok 3: 69, 96 ± 3,51 pg/mL, kelompok 4 : 43,97 ± 3, 25 pg/mL, kelompok 5: 99,65 ± 4,12 pg/mL dan kelompok 6: 49,76 ± 4,34 pg/mL, p<0,05 (ANOVA). Kadar TGF \ensuremathβ1 pada kelompok 3-6 menunjukkan penurunan yang signifikan bila dibandingkan pada kelompok 2. Kadar IL-10 kelompok 1: 60,05 ± 3,48 pg/mL, kelompok 2: 116,41 ± 4,69 pg/mL, kelompok 3 :49, 96 ± 3,11 pg/mL, kelompok 4 : 23,97 ± 3, 25 pg/mL, kelompok 5 : 49,65 ± 3,82 pg/mL, dan kelompok 6 : 29,76 ± 4,34 pg/mL, p<0,05 (ANOVA). Kadar IL-10 pada kelompok 3-6 menunjukkan penurunan yang signifikan bila dibandingkan pada kelompok 2. Kesimpulan Pemberian telmisartan dan pioglitazon menurunkan kadar TGF-\ensuremathβ1 dan IL-10 pada jaringan aorta tikus putih seiring dengan peningkatan dosis. Kata Kunci : telmisartan ? pioglitazon ? TGF \ensuremathβ1 ? IL 10 - aorta
Item Type: | Conference or Workshop Item (Speech) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology > RM1-950 Therapeutics. Pharmacology |
Divisions: | 04-Faculty of Medicine > 11201-Medicine (S1) |
Depositing User: | MD, M.Sc Rachmat Hidayat |
Date Deposited: | 26 Dec 2019 04:07 |
Last Modified: | 26 Dec 2019 04:07 |
URI: | http://repository.unsri.ac.id/id/eprint/22233 |
Actions (login required)
View Item |